Prabowo-Gibran Tak Kalah Perkasa dari AMIN di Wilayah Anies Baswedan, Ganjar-Mahfud Tertinggal Jauh

Prabowo-Gibran berhasil imbang dengan AMIN di Provinsi yang pernah Anies Baswedan pimpin yakni Jakarta dan tetangga provinsi DKI Jakarta, Banten.

Hairul Alwan
Rabu, 27 Desember 2023 | 20:05 WIB
Prabowo-Gibran Tak Kalah Perkasa dari AMIN di Wilayah Anies Baswedan, Ganjar-Mahfud Tertinggal Jauh
Prabowo-Gibran pada Debat Capres 2024 putaran pertama.

SuaraJatim.id - Elektabilitas pasangan Calon (Paslon) Capres-Cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) berhasil mengimbangi paslon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) di wilayah Anies Baswedan.

Prabowo-Gibran berhasil imbang dengan AMIN di Provinsi yang pernah Anies Baswedan pimpin yakni Jakarta dan tetangga provinsi DKI Jakarta, Banten.

Sedangkan, elektabilitas paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) di Jakarta dan Banten tertinggal jauh oleh Prabowo-Gibran dan AMIN.

Data tersebut berdasarkan survei Center For Strategic and International Studies (CSIS) terkait Peta Pilpres Terkini Pasca- Debat Calon Presiden Periode 13-18 Desember.

Baca Juga:Survei CSIS: 20 Persen Lebih Pemilih PDIP dan Nasdem Jatuhkan Pilihan kepada Prabowo-Gibran

Berdasarkan data survei CSIS tersebut, elektabilitas Prabowo-Gibran dengan AMIN di Banten dan Jakarta sebesar 35,2 Persen.

Kemudian diikuti dengan elektabilitas Ganjar-Mahfud yang berada di urutan bontot yakni sebesar 10,5 persen.

Sementara, pihak yang merahasiakan pilihan atau belum menentukan pilihan pada pilpres 2024 mendatang sebesar 11,4 persen.

Sedangkan 7,6 persen warga yang disurvei menjawab tidak tahu atau tidak jawab soal pilihan elektabilitas pasangan Capres-Cawapres di pesta demokrasi lima tahunan itu.

Diketahui, survei CSIS dilakukan dengan mengambil sample 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.

Baca Juga:Survei CSIS: Elektabilitas Prabowo-Gibran dan AMIN Imbang di Banten dan Jakata, Ganjar-Mahfud Keok

Secara domisili, survei dilakukan pada 56,5 persen warga di Pulau Jawa dan 43,5 persen warga di luar Pulau Jawa.

Sementara, mengacu karakter wilayah pihak yang disurvei dalam survei CSIS itu terdiri dari warga perkotaan sebesar 56,5 persen dan warga pedesaan sebesar 43,5 persen.

Penarikan sample sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample pada setiap provinsi, proporsi perempuan dan laki-laki dan kategori daerah urban dan rural. Primary sampling unit (PSU) berada di level desa/kelurahan.

Jumlah sample yang dilibatkan dalam survei ini sebesar 1.300 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Menggunakan 1.300 sample, margin of error survei ini kurang lebih -2, 7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini