SuaraJatim.id - Meninggalnya personel band Ogie and Friends usai mengisi acara di Cruz Lounge Bar Hotel Vasa Surabaya menjadi perhatian.
Tiga orang meninggal dunia, yakni yakni William Adolf Refly dan Reza Ghulam Achmad personel band Ogie and Friends, serta satu orang lagi tewas atas nama Indro tiga hari berselang.
Meninggalnya ketiga korban dikaitkan dengan minuman keras (miras) yang dikonsumsi usai mengisi acara.
Kepala Staf Medik Kedokteran Forensik RSUD dr Soetomo, Edi Suyanto belum bisa memastikan penyabab kematian ketiga korban. Dia menyebut, perlu ada pemeriksaan lanjutan dari sisi toksikologi (kandungan racun).
Baca Juga:Tengkleng Rica Pak Manto, Makanan Favorit Gibran, Ini Resepnya: Lengkap Cara Membuatnya
"Meninggal karena alkhohol apa terkena racun masih belum bisa dipastikan, kalau meninggal karena alkohol itu tidak mungkin. Sebab minumnya tak banyak," kata Edi dikutip dari Ketik.co.id--media partner Suara.com, Rabu (27/12/2023).
Tim forensik masih mencari tahu penyebab utama kematian ketiga korban. Menurutnya, satu seloki miras tidak mematikan. "Kemungkinan campuran cairan zat aktif. Yang menyebabkan gangguan di sistem kehidupan," tuturnya.
Bisa saja ada zat yang terkandung dalam minuman tersebut, sehingga menyebabkan gangguan sistem pernapasan.
"Untuk meninggalnya ini karena ada gangguan dari sistem pernapasan," tandas Edi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukomono menyebut telah memeriksa 11 saksi terkait kasus kematian dua musisi dan satu pengunjung bar hotel.
Baca Juga:Dihadiri Presiden Jokowi, Ini Alasan Gereja Bethany Surabaya Dipilih untuk Perayaan Natal Nasional
"11 saksi baik dari keluarga korban, rekan band, maupun lounge," jelasnya.
Bartender Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Arnold juga ikut diperiksa. Dia yang meracik minuman untuk para korban.
Selain itu, pihaknya juga memeriksa barang bukti yang telah diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP). Kepolisian telah membawanya ke laboratorium. “Kami juga koordinasi dengan Labfor Polda Jawa Timur perihal penelitian terhadap beberapa sampel,” paparnya.
Rekaman CCTV turut diamankan guna dilakukan analisis mengenai kasus tersebut.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada penetapan tersangka. Hendro meminta publik untuk bersabar.