SuaraJatim.id - Kecelakaan menimpa para penambang pasir Bojonegoro di Sungai Bengawan Solo pada Senin (22/4/2024).
Perahu yang ditumpangi tenggelam, tepatnya di Desa Semanding, Kecamatan/Kota Bojonegoro. Satu di antara empat orang yang menumpang di perahu tersebut hilang atas nama Ahmad Arif (35).
Korban hilang diduga tidak bisa berenang saat perahu tenggelam.
Kapolsek Bojonegoro Kota, Kompol Mukodam mengatakan, tiga penambang pasir tradisional yang selamat atas nama Saparun (50) dan Kamali (50) merupakan warga Desa Semanding. Sedangkan satu orang lagi, yakni Sadig (50) warga Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Baca Juga:Truk Terjun ke dalam Sungai di Magetan, Kesaksian Warga Dengar Suara Dentuman Keras
Keempat penambang pasir tradisional tersebut sebelum kecelakaan berniat mencari pasir. Mereka kemudian menggunakan perahu menuju ke titik yang dituju.
Setelah 4 jam bekerja, pasir yang dikumpulkan sudah menggunung di tengah perahu. Mengakibatkan kondisinya tak seimbang.
Para penambang pasir tradisional ini belum sempat meratakan. Di saat bersamaan, arus sungai cukup deras sehingga membuat perahu bergerak tak terkendali.
“Karena muatan yang tidak seimbang dan bersamaan dengan arus sungai yang deras mengakibatkan perahu bergerak tanpa kendali karena tertabrak arus,” katanya dilansir dari Blokbojonegoro.com-- partner Suara.com.
Perahu sempat terombang-ambing hingga melintang di tengah sungai. Air mulai masuk begitu cepat.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Bojonegoro Diguncang Gempa Magnitudo 3,3
Melihat air mulai memenuhi perahu, para penambang pasir tradisional langsung melompat ke sungai, termasuk Ahmad Arif.
“Korban lalu ikut melompat dan mengikuti aliran sungai, sedangkan posisi perahu sudah tenggelam separuh,” kata Mukodam.
Ketiga korban selamat berhasil berenang ke bibir Sungai Bengawan Solo. Akan tetapi, satu penambang lagi tidak kunjung muncul.
Para penambang tersebut kemudian melaporkan kejadian itu ke pemerintah desa setempat hingga ke Polsek dan BPBD Bojonegoro.