Kejahatan Perbankan Makin Marak, Masyarakat Diimbau Waspada

Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan mencurigakan dan dari sumber tidak dikenal.

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Jum'at, 26 April 2024 | 18:48 WIB
Kejahatan Perbankan Makin Marak, Masyarakat Diimbau Waspada
Ilustrasi Malware (Pexel.com/solarseven)

SuaraJatim.id - Kejahatan perbankan semakin marak terjadi, dengan modus dan cara yang terus berkembang. Hal ini tentu meresahkan masyarakat dan merugikan para nasabah.

Oleh karena itu, penting untuk mawas diri dengan meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan agar terhindar dari kejahatan perbankan.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persada mengungkapkan kehilangan dana nasabah yang bersifat kasuistis seperti ini bukanlah disebabkan oleh lemahnya sistem keamanan yang dimiliki oleh perbankan.

Menurutnya, sektor perbankan biasanya akan menggunakan perangkat keamanan siber terbaik, karena risiko yang dihadapi jika menjadi korban serangan siber.

Baca Juga:Mau Tahu Dapat Promo Seru dari BRI di USS Yard Sale, Simak Caranya di Sini Ya!

Pratama lantas mengatakan, banyak modus operandi yang dilakukan penjahat perbankan untuk mengelabui korbannya.

"Banyak hal yang dapat terjadi yang menyebabkan hilangnya dana nasabah yang disimpan di bank," ungkap Pratama saat dihubungi Suara.com pada Jumat (26/4/2024).

Dirinya lalu memerinci sejumlah modus canggih yang dilakukan para pelaku dalam mengincar korbannya, di antaranya yang paling banyak menimpa nasabah adalah serangan malware berupa file android package kit alias apk.

Kedua serangan itu disamarkan dalam berbagai bentuk semisal undangan dan laporan kurir, kartu ATM nasabah terkena skimming. Melalui cara itu, kartu ATM milik nasabah bisa digandakan oleh pelaku.

Selain itu, kata dia, ada pula pola social engineering atau teknik manipulasi psikologis yang digunakan oleh penipu untuk menipu orang dengan tujuan mendapatkan informasi rahasia.

Baca Juga:Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Bank Mandiri Santuni 2750 Anak Yatim dan Dhuafa di Jawa Timur

Praktik social engineering yang paling lazim adalah pengganjalan kartu ATM, yaitu upaya untuk mengganjal kartu ATM korban supaya tidak dapat keluar dari mesin saat melakukan tarik tunai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak