SuaraJatim.id - Polisi mendalami balon udara yang jatuh di atap teras rumah seorang warga Desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, pada Rabu (1/5/2024).
Akibat peristiwa tersebut, empat orang terluka. Dua dirawat di RSUD dr Harjono Ponorogo dan dua orang lainnya rawat jalan.
Kapolsek Tegalombo, Kapolsek Tegalombo Iptu Fatchur Rachman mengaku sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk mencari tahu asal usul balon udara.
"Ya masih diselidiki. Kami selidiki dari mana asal balon udara itu diterbangkan dengan berkoordinasi lintas jajaran (polsek-polres jajaran)," ujarnya, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga:Nahas! Balon Udara Jatuh Timpa Rumah dan Meledak di Pacitan, 2 Orang Terluka
Berdasarkan olah TKP disimpulkan bahwa ledakan terjadi karena kotak bagian bawah balon berisi petasan dengan diameter dua centimeter dan panjang 10 centimeter sebanyak dua buah.
Pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, satu buah balon udara terbuat dari plastik diameter rangka 1,2 meter, panjang 6 meter, diameter plastik balon 2 meter.
"Kami sita juga barang bukti serpihan kertas bekas petasan serpihan cor semen, serpihan kardus merek 'teh Rio', dan tali senar panjang," katanya.
Sebelumnya sebuah balon udara jatuh di salah satu rumah warga. Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial.
Saksi yang juga tetangga korban, Yadi menuturkan, saat balon udara jatuh sebenarnya tidak langsung meledak.
Baca Juga:Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pacitan Malam Ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Ledakan baru terjadi ketika korban menengok atau melihat ke teras rumahnya. "Setelah itu balon udara tanpa awak itu meletus. Ternyata masih ada petasannya. Meledaknya satu kali, terus dua orang itu terluka," katanya.
Korban Sarmin kemudian teriak meminta tolong Sumarmin dan Ivan Al Mutaqin. Dia berkata ada balon jatuh. Dilihatnya terdapat kardus, kemudian ditarik. Saat Sumarmin dan Ivan mendekat, tiba-tiba kardus tersebut meledak dan mengenai empat orang.
Kondisi korban Sumarmin dan Ivan terluka parah kemudian dibawa ke RSUD dr. Harjono Ponorogo. [Antara]