Krisis Air Bersih Mengancam 2 Desa di Jember, Puluhan Kepala Keluarga Terdampak

Sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah masuk musim kemarau. Beberapa daerah mulai dilanda kekeringan, termasuk Jember.

Baehaqi Almutoif
Rabu, 31 Juli 2024 | 14:20 WIB
Krisis Air Bersih Mengancam 2 Desa di Jember, Puluhan Kepala Keluarga Terdampak
Ilustrasi kekeringan (Pixabay)

SuaraJatim.id - Sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah masuk musim kemarau. Beberapa daerah mulai dilanda kekeringan, termasuk Jember.

Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan, kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah. Ada dua desa yang sudah dikirim air, yakni Sumberpinang dan Plalangan.

"Memasuki musim kemarau mengakibatkan beberapa wilayah mengalami kekeringan yang mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga kami mendistribusikan air bersih secara bertahap," ujarnya dikutip dari Antara.

Kesulitan air bersih dialami warga Dusun Bunder, Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, Jember.

Baca Juga:Ditetapkan Tersangka, Ini Tampang Oknum Pendekar PSHT yang Keroyok Polisi di Jember

"Ada sebanyak 80 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih, sehingga kami mendistribusikan air bersih di Desa Sumberpinang," katanya.

BPBD Jember juga mendistribusikan air bersih ke Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember.

"Di Kecamatan Kalisat ada tiga titik distribusi air bersih, namun semuanya di Desa Plalangan dengan total jumlah warga yang terdampak krisis air bersih sebanyak 75 KK," katanya.

Widodo menjelaskan, air bersih yang didistribusikan pada Senin (29/7/2024) dengan kapasitas 1 tangki masing-masing sebanyak 5.000 liter. Total yang sudah didistribusikan sebanyak 10.000 liter air.

"Kami mengimbau kepada warga untuk menghemat air bersih dan distribusi air bersih ke lokasi terdampak kekeringan akan dilakukan dua hari sekali dengan kapasitas 5.000 liter per tangki," katanya.

Baca Juga:PSHT Jember Cari Oknum Anggotanya yang Keroyok Polisi: Kami Siap Menyerahkan dalam 24 Jam

BPBD Jember melakukan distribusi air bersih secara bertahap dan bergantian sesuai dengan laporan yang masuk ke organisasi perangkat daerah tersebut karena memang sejumlah wilayah dilaporkan belum turun hujan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini