Warga Bangil Pasuruan Upacara di Sungai, Tersirat Pesan: Ini Sudah Sangat Kotor

Peserta upacara di Sungai Kedunglarangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang ikut tampak mengenakan beragam pakaian adat dan seragam sekolah.

Baehaqi Almutoif
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 16:19 WIB
Warga Bangil Pasuruan Upacara di Sungai, Tersirat Pesan: Ini Sudah Sangat Kotor
Prosesi pengibaran bendera Merah Putih upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia di Bangil. [Atma/Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Warga bantaran Sungai Kedunglarangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan merayakan peringatan Hari Kemerdekaan dengan upacara di atas sendimen sungai.

Upacara berlangsung dengan khitmad. Semua urutan dilaksanakan dengan baik, mulai dari pengibaran bendera, pidato pemimpin upacara, hingga doa.

Peserta upacara yang ikut tampak mengenakan beragam pakaian adat dan seragam sekolah.

Ketua pelaksana, Mojianto, yang akrab disapa Yanto mengatakan, masyarakat memilih menggelar upacara di sungai sebagai simbol kerinduan terhadap lingkungan bersih.

Baca Juga:Kronologi Lengkap Remaja Pasuruan Dikeroyok dan Dibacok Segerombolan Orang Tak Dikenal

Dia menuturkan, Sungai Kedunglarangan sejak dulu sudah sering digunakan masyarakat untuk bermain dan memenuhi berbagai kebutuhan air. Namun, sekarang sudah jauh berbeda dibanding dulu.

“Kami semua rindu akan aliran sungai yang bersih, seperti 30 tahun lalu ketika sungai ini masih bisa dijadikan tempat bermain. Namun, saat ini sungai sudah sangat kotor dan alirannya mengecil,” ujar Yanto dilansir dari BeritaJatim--jaringan Suara.com, Sabtu (17/8/2024).

Air Sungai Kedunglarangan sudah lama mengalami sendimentasi. Debit air yang mengalir pun mengecil. Tak hanya itu, sampah-sampah juga banyak mencemarinya.

Yanto berharap pihak terkait lebih peduli lagi terhadap kebersihan sungai. Tak lagi dijadikan tempat untuk membuang sampah.

“Ini adalah harapan bersama agar pemerintah dan masyarakat tergugah untuk menjaga kebersihan sungai, dan sungai tidak lagi dijadikan tempat sampah,” katanya.

Baca Juga:Duarrr! Ledakan Dahsyat Hancurkan Tembok Rumah di Pasuruan, Ini Kronologinya

Sementara itu, inspektur upacara, Joko Suseno menyebut, upacara di sungai ini dilakukan secara spontan oleh masyarakat.

Warga yang prihatin dengan kondisi sungai, berinisiatif untuk upacara di tempat tersebut. “Melihat kondisi sungai yang kotor, kami menggelar upacara kemerdekaan ini untuk menyampaikan kepada pemerintah tentang kondisi sungai saat ini,” kata Joko.

Joko juga menyampaikan, warga ingin pihak berwenang, seperti pemerintah lebih peduli terhadap nasib Sungai Kedunglarangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini