Mengutip dari laman Peta Bahasa Kemdikbud, dialek Tengger digunakan oleh masyarakat Suku Tengger di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Menurut Hanifah Nur Fitriana dalam jurnal berjudul "Variasi Dialek Tengger di Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang", Bahasa Jawa dialek Tengger masih dianggap sebagai dialek Jawatimuran, karena masih menggunakan atau mempertahankan bentuk–bentuk linguistik bahasa Jawa kuno hingga saat ini.
Dialek Tengger memang masih mengandung unsur Jawa Kuno dengan kata bahasa Jawa kekinian. Wilayah yang memakai dialek ini, yakni Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang.
- Dialek Osing
Dialek Osing dikategorikan dalam Bahasa Jawa. Penggunaannya banyak di wilayah Banyuwangi, seperti wilayah kecamatan Banyuwangi, Srono, dan Kalipuro. Dialek ini banyak dipakai orang-orang Suku Osing.
Baca Juga:PJ Gubernur Jatim Kenakan Baju Adat Osing di HUT ke-79 RI
- Dialek Solo-Yogya
Dialek Solo-Yogya dikenal dengan Mataraman. Dialek ini banyak digunakan di wilayah Jawa Timur bagian Barat, misalkan wilayah Kediri, Blitar, Madiun, Trenggalek, hingga Pacitan.
2. Bahasa Madura
Bahasa Madura tidak hanya di Pulau Madura, melainkan menyebar ke beberapa wilayah di Jawa Timur. Sebenarnya, bahasa ini juga memiliki banyak ragam dialek dan tingkatan, mulai kasar, tengah, dan halus.
Umumnya, dialek Sumenepdianggap paling halus dibanding dengan wilayah lainnya. Dialek ini yang biasanya diajarkan di sekolahan.
Baca Juga:Apa Itu Gempa Megatrhust? Sejarah dan Potensinya di Jawa Timur
Sedangkan dialek Bangkalan dan Sampang lebih kasar. Kemudian yang tengah ada dialek Pamekasan.