Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas dan Getaran Banjir

Aktivitas Gunung Semeru terekam mengeluarkan awan panas disertai dengan getaran banjir pada Minggu (10/11/2024) sore.

Baehaqi Almutoif
Minggu, 10 November 2024 | 21:21 WIB
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas dan Getaran Banjir
Gunung Semeru erupsi pada Senin (6/5/2024) pukul 05.43 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)

SuaraJatim.id - Aktivitas Gunung Semeru terekam mengeluarkan awan panas disertai dengan getaran banjir pada Minggu (10/11/2024) sore.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudi Cahyono mengatakan, awan panas terjadi sekitar pukul 14.40 WIB.

"Telah terjadi awan panas Gunung Semeru pada pukul 14.40 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm selama 478 detik yang diikuti getaran banjir," katanya.

Gunung Semeru tercatat mengalami sebanyak 10 kali erupsi dengan letusan setinggi hingga 700 meter di atas puncak sejak Minggu pukul 00.00 sampai 18.00 WIB.

Baca Juga:Bangkai Hiu Tutul Terdampar di Lumajang Jadi Objek Foto: Ras Terkuat di Bumi

Erupsi tersebut disertai dengan awan panas. Hanya saja, tidak terpantau jarak luncurnya dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.

Sejauh ini, bisa dipastikan awan panas tersebut tidak berdampak terhadap pemukiman warga. "Alhamdulillah sejauh ini awan panas dan getaran banjir masih aman dan terkendali untuk aktivitas Gunung Semeru," katanya.

Gunung Semeru saat ini masih berstatus waspada. Terkait itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, berupa larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Baca Juga:Ladang Ganja Siap Panen di Lereng Semeru: Pelaku Sangat Cerdik

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini