Adhy menyebut rangkaian kegiatan menuju ketahanan pangan ini dapat memperkuat kerjasama sektor pupuk dan peternakan sapi Indonesia, khususnya Jawa Timur, melalui eksplorasi dan optimalisasi potensi produksi yang ada. Ia juga mengatakan bahwa Jawa Timur dalam posisi siap untuk menjalin kerjasama dengan EAEU maupun MERCOSUR.
"Kami siap melayani kemudian memberikan yang terbaik untuk negara-negara sahabat kita yang hari ini hadir," tegasnya.
Selain menjadi platform untuk menggali potensi kerjasama lebih lanjut untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Adhy berharap kedepan terjadi transaksi perdagangan antara Jawa Timur dan negara-negara yang tergabung dalam EAEU dan MERCOSUR. Juga kerjasama di bidang lainnya seperti pendidikan dan pariwisata.
"Saya berharap bahwa kedepan kita tidak sekedar pertemuan tetapi juga dilanjutkan dengan ada rekomendasi dari transaksi perdagangan kerjasama lain termasuk di bidang pendidikan dan pariwisata," harapnya.
Baca Juga:Pj. Gubernur Jatim Beri Santunan Uang Duka pada Lima Korban Longsor di Denpasar
Adhy Karyono juga menuturkan bahwa pada hari yang sama delegasi EAEU dan MERCOSUR tadi juga telah berkunjung ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Singosari Malang dan juga ke pabrik Petrokimia Gresik. Sementara itu Duta Besar Belarusia untuk Indonesia Raman Ramanouski menyampaikan tujuannya mengunjungi Jawa Timur dalam rangka menjalin kerjasama sama bidang ketahanan pangan.
Ia menilai kerjasama ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak dan berharap akan semakin meningkat. Selain membahas tentang ketahanan pangan, Ia menyebut telah melakukan diskusi tentang potensi kerjasama di bidang lain seperti ilmu pengetahuan dan penelitian, pendidikan, pertanian dan peluang wisata.
"Kami berharap perundingan ini dapat segera diselesaikan, dan hal ini akan membuka lebih banyak peluang usaha untuk investasi perdagangan antar negara kita, khususnya di bidang ketahanan pangan," Kata Dubes Belarusia Raman Ramanouski.