SuaraJatim.id - Satreskrim Polrestabes Surabaya beserta polsek jajaran mengungkap sebanyak 17 kasus kejahatan jalanan, dengan total 24 tersangka diamankan, dalam kurun waktu Januari-Februari 2025.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan, mereka yang diamankan rata-rata tersandung kasus pengeroyokan, tawuran hingga penjambretan.
"Ada 17 kasus dengan 24 pelaku, 20 pelaku dewasa dan 4 pelaku masih bawah umur. Dari sekian pelaku, ada yang membawa sajam, terlibat pengeroyokan dan jambret yang membuat resah di Surabaya," ujarnya di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (4/3/2025).
Luthfie menjelaskan, dalam momen Ramadan ini dirinya akan terus menggalakkan patroli dengan menerjunkan Tim Jogoboyo 97. Tujuannya untuk menindak segala gangguan keamanan dan kenyamanan warga Surabaya.
Baca Juga:Masuk Bulan Ramadan, Tawuran Gangster dan Perang Sarung Kembali Terjadi
"Komitmen kita, patroli akan terus kita gelar dan kita tindak tegas terhadap pelaku-pelaku yang membuat Surabaya terkesan tidak aman, supaya masyarakat Surabaya bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan terhindar dari pelaku-pelaku kejahatan," terangnya.
Sementara itu 2 dari 3 tersangka bentrok antar-pesilat di Jalan Banjarsugihan, Tandes, Surabaya yang turut dihadirkan di lokasi menjelaskan pengeroyokan bermula ketika kampungnya diserang oleh pesilat lain.
"Ada konvoi terus nyerang kampung saya, dilempari batu kampung saya. Terus saya kejar saya pukuli pakai tangan," ungkap pemuda berusia 20 tahun tersebut.
Selain itu, tersangka jambret hasil tangkapan Polsek Bubutan mengaku sudah beraksi sebanyak tiga kali. Alasannya, hasil jambret digunakan untuk mengobati anaknya yang sakit.
"Jambret 3 kali, handphone semua. Kerja bersih-bersih sampah. Main handphone terus tak saut gitu," tandasnya.
Baca Juga:Tawuran Berkedok Perang Sarung di Surabaya, 8 Remaja Bawa Celurit Diamankan Polisi
Dari tangan para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 6 buah celurit, 3 bilah pedang, pisau, 2 kayu balok, paving dan kursi.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa