"Ada tantangan untuk membangun semangat pelaku UMKM di masing-masing daerah," jelasnya.
Di Jatim pun masih ada beberapa PR yang harus diatasi bersama. Mulai dari kemiskinan, pernikahan dini usia, dan bagaimana meningkatkan investasi dan mendorong ekonomi tumbuh inklusive.
“Peran besar eselon II. Tolong kuatkan etos kerja. Karena tantangan berat maka kerja keras dituntut lebih maksimal,” pungkasnya.

Adapun dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah bersama Kepala Pusbang Aparatur Kemkomdigi Noor Iza melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara BPSDM Kementerian Komunikasi Dan Digital (Kemkomdigi) RI dengan Provinsi Jawa Timur tentang pengembangan SDM bidang komunikasi dan digital di Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga:Gubernur Khofifah Luncurkan Si Mas Ganteng 2: Beri Dampak Positif Sosial Ekonomi Pelosok Tuban
"Saya menyambut baik dan mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepakatan antara BPSDM Kementerian Komunikasi Dan Digital (Kemkomdigi) RI dengan Provinsi Jatim. Saya optimis kerjasama yang terjalin meningkatkan kapasitas dan profesionalitas ASN di Provinsi Jawa Timur," katanya.
Menurutnya, melalui kerja sama ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya Jatim gerbang baru Nusantara. Yang ke depannya menjadikan Jawa Timur tidak hanya sebagai gerbang karena letak dan posisi strategis, akan tetapi dapat naik kelas menjadi Orkestrator National Value Chain.
“Tentunya dengan segala keunggulan dan nilai tambah yang bisa kita tawarkan bagi daerah lain,” pungkasnya.
Selain penandatangan kesepakatan pada tahun 2025 ini, sebagai informasi di tahun 2023 telah dilaksanakan Digital Leadership Academy (DLA) Pemprov Jatim dengan Kemenkominfo RI untuk membentuk mindset digital para pemimpin di lingkungan Pemprov Jatim. ***
Baca Juga:Gubernur Khofifah Minta ASN Pemprov Jatim Tetap Produktif Selama Libur Lebaran