SuaraJatim.id - Media sosial diramaikan dengan kabar hilangnya seorang pendaki asal Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Pendaki tersebut berinisial FH (18). Korban dilaporkan hilang saat turun dari Gunung Saeng, Dusun Krajan 1, Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Bondowoso pada Kamis, 1 Mei 2025.
Kabar mengenai hilangnya pendaki berinisial FH itu sudah terdengar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso. Tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap pendaki yang hilang.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo membenarkan mengenai hilangnya seorang pendaki tersebut. Menurut informasi yang didapatkan pihaknya, survivor mulai mendaki bersama dengan lima temannya sekitar pukul 07.28 WIB.
Baca Juga:Nasib Penanam Ganja di Lereng Semeru, dipenjara 20 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar
“Kelima pendaki mulai turun sekitar pukul 13.00 WIB, dan sekitar pukul 13.30 WIB, Fahrul dikabarkan terjatuh. Hingga malam ini korban masih dalam proses pencarian,” ujar Sigit dilansir dari Beritajatim.com --- partner Suara.com.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Bondowoso, Koramil dan Polsek Binakal, PMI, Puskesmas Binakal, relawan, organisasi pecinta alam Wanadri, serta perangkat desa dan masyarakat setempat telah bergerak melakukan pencarian survivor.
“Personel gabungan tetap siaga dan terus melakukan pencarian dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan medan. Kami juga terus melaporkan perkembangan ke pihak terkait untuk rencana tindak lanjut,” kata Sigit.
Sigit mengungkapkan, kejadian ini termasuk dalam kategori bencana non-alam.
Pencarian FH belum membuahkan hasil sampai Kamis sekitar pukul 22.25 WIB. Pencarian akan kembali dilanjutkan sesuai prosedur dan kondisi lapangan.
Baca Juga:Kronologi Lengkap Rumah di Jember Meledak Akibat Petasan, Gegara Rokok
BPBD Bondowoso mengimbau kepada masyarakat dan para pendaki agar selalu mengutamakan keselamatan serta melakukan pendakian secara berkelompok dengan prosedur keamanan yang lengkap.
Gunung Saeng, terletak di Kecamatan Cermee, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Bondowoso. Ketinggiannya sekitar 1.279 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Meskipun tidak setenar gunung - gunung lain di Jawa Timur, namun justru menawarkan pengalaman mendaki yang lebih intim dan jauh dari keramaian.
Perjalanan menuju puncak Gunung Saeng akan memanjakan mata Anda dengan lanskap yang beragam. Dimulai dari perkebunan kopi dan tebu yang menghijau, jalur pendakian perlahan menanjak melalui hutan yang rimbun dan sejuk. Gunung Saeng menyimpan daya tarik tersendiri bagi para pencinta alam dan pendaki.
Dari ketinggian, panorama perbukitan yang bergelombang dan sawah terhampar membentang luas. Kemudian siluet Gunung Raung menyajikan pemandangan yang memukau.
Saat cuaca cerah, bahkan puncak Gunung Argopuro pun dapat terlihat dengan jelas. Puncaknya tidak terlalu luas, tetapi cukup untuk menampung beberapa pendaki. Di sana, Anda akan disuguhi pemandangan 360 derajat yang sungguh memukau. Momen matahari terbit dan terbenam.
Gunung Saeng merupakan destinasi yang tepat bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman mendaki yang berbeda, menikmati keindahan alam yang masih alami, dan mencari ketenangan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Selain pendakian, Gunung Saeng juga memiliki potensi untuk pengembangan wisata alam lainnya, seperti trekking, birdwatching, dan wisata edukasi tentang keanekaragaman hayati. Keasrian alamnya yang terjaga menjadi modal utama untuk menarik wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang otentik.
Sebagai sebuah kawasan yang memiliki potensi wisata yang besar, penting untuk menjaga kelestarian alam Gunung Saeng. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan jalur pendakian, tidak merusak flora dan fauna, serta menghormati adat dan budaya masyarakat setempat menjadi kunci untuk memastikan keindahan Gunung Saeng dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Namun demikian, Gunung Saeng tetap memiliki bahaya yang perlu hati - hati apabila mendaki ke sana.