SuaraJatim.id - Persik Kediri sepertinya tetap akan menggunakan Stadion Brawijaya di Kota Kediri saat menjamu Persebaya pada pada pertandingan BRI Liga 1, Senin, 5 Mei 2025.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memberi lampu hijau untuk laga tersebut diselenggarakan di Stadion Brawijaya.
Sebelumnya, Stadion Brawijaya di Kota Kediri sempat dikeluhkan karena mengalami lampu padam di pertandingan sebelumnya. Wacana untuk 'mengungsi' muncul beberapa waktu lalu.
Namun, manajemen Persik Kediri akhirnya memilih untuk tetap menyelesaikan kompetisi di Stadion Brawijaya.
Baca Juga:Bek Persebaya Targetkan Clean Sheet Lawan Arema FC
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri Tri Widodo memastikan bahwa semua kendala yang pernah terjadi sudah diantisipasi. Mengenai lampu stadion yang padam, pihaknya mengaku telah mempersiapkan berbagai keperluan teknis termasuk mesin genset.
"Panpel juga menyediakan mesin genset untuk memenuhi listrik di empat tower lampu. Kami sudah simulasi. Jadi, apabila cuaca redup mungkin di babak kedua pertandingan jalan 10 menit lampu kami nyalakan," katanya disadur dari Antara, Sabtu, 3 Mei 2025.
Tri Widodo menyebut, semua persiapan sudah berjalan baik dengan rekomendasi yang diberikan PT Liga Idonesia Baru atau LIB.
Diketahui, lampu Stadion Brawijaya sempat padam dua kali, saat pertandingan melawan Dewa United di Tanggal 1 Maret 2025 dan menghadapi Persis Solo pada 14 Februari 2025. Kedua laga tersebut digelar pada malam hari.
Bahkan pada pertandingan melawan Dewa United, lampu stadion mati selama 15 menit. Insiden membuat pertandingan menjadi tidak fokus, sebab suasana di area stadion menjadi gelap.
Baca Juga:Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
Sebenarnya, PT LIB memberikan catatan untuk Stadion Brawijaya. Selain lampu, juga direkomendasi untuk mengganti bangku cadangan yang sudah rusak dan membeli jaring yang baru.
"Kami sudah beli jaring baru. Sudah tinggal dipasang," kata dia.
Kemudian masalah rumput, diminta untuk lebih dihijaukan. Hal ini pun langsung dilakukan oleh manajemen dengan memberikan pupuk khusus sehingga rumput-rumput cepat menjadi bagus dan berwarna hijau.
"Ini kan setelah kami tinggalkan beberapa bulan kurang bagus, makanya kami secepatnya tangani untuk lapangan. Kami beri pupuk khusus untuk menghijaukan. Penyiraman juga setiap pagi dan sore," kata dia.
Widodo optimistis pertandingan melawan Persebaya berjalan lancar. Sebab, laga tersebut akan menjadi penentu apakah selanjutnya klub berjuluk Macan Putih itu bekal tetap berlaga di Stadion Brawijaya atau tidak.
Saat ini tiket pertandingan melawan Persebaya sudah djual. Panpel menyediakan sekitar 6.000 tiket untuk penonton. Semuanya dijual secara offline alias tidak daring.
Keputusan tersebut diambil sebagai antisipasi agar penjualan tidak melebihi kapasitas. "Kami tidak jual daring, antisipasi suporter tamu juga. Kalau offline kami batasi, mungkin sekitar 2.000 orang," kata dia.
Persik Kediri menyisakan empat pertandingan pada musim ini, dengan dua kali kandang.
Selain melawan Persebaya pada 5 Mei 2025, Macan Putih juga bakal menjamu Borneo FC Samarinda di laga terakhir pada 24 Mei 2025.
"Melawan Persebaya ini akan dievaluasi lagi oleh PT LIB, jika tidak memenuhi apa yang direkomendasikan, maka tanggal 24 Mei 2025 harus mencari stadion lain yang lebih layak. Kalau saat ini boleh dengan catatan harus memenuhi beberapa catatan, sebab belum tentu tanggal 24 Mei bisa main di Kediri," kata dia.
Persik saat ini berada di urutan ke - 12 klasemen sementara dengan 36 poin, sedangkan tim lawan Persebaya masih kokoh di klasemen atas yakni peringkat ke-4 dengan 53 poin.