SuaraJatim.id - Ayam cemani bukan sekadar unggas biasa. Dengan seluruh tubuhnya yang hitam legam, mulai dari bulu, paruh, kaki, hingga daging dan darahnya, ayam ini telah lama mengundang rasa penasaran dan kepercayaan mistis dari banyak masyarakat Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera.
Bagi sebagian orang, ayam ini dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang bisa membawa berkah, rezeki, bahkan kesaktian. Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang melihatnya sebagai simbol praktik gaib yang kontroversial.
Dikutip dari YouTube Misteri Populer, berikut ini tujuh mitos paling populer seputar ayam cemani yang masih banyak dipercayai hingga hari ini:
1. Ayam Cemani Bisa Mendatangkan Rezeki dan Hoki
Baca Juga:Rekomendasi Mobil Bekas Eropa BMW Rp50 Jutaan: Penampilan Mewah, Harga Murah!
Mitos pertama yang paling sering terdengar adalah keyakinan bahwa ayam cemani mampu mendatangkan rezeki dan keberuntungan. Konon, cukup dengan menyimpan telurnya di rumah, pemilik akan dimudahkan dalam urusan ekonomi.
Ada pula yang percaya bahwa dengan memelihara ayam ini, aliran rezeki akan makin lancar. Meskipun rezeki sejatinya datang dari Allah, mitos ini tetap dipercaya sebagian masyarakat sebagai cara ikhtiar spiritual.
2. Memiliki Kesaktian Bagi Pemiliknya
Di masa kerajaan, ayam cemani sering dipelihara oleh bangsawan atau orang yang mencari kekuatan spiritual. Diyakini bahwa ayam ini bisa menjadi medium untuk meningkatkan kesaktian dan penguasaan ilmu gaib.
Dalam beberapa praktik klenik, ayam cemani bahkan dijadikan sesaji agar ilmu tertentu bisa dikuasai secara lebih mudah.
Baca Juga:Destinasi Jatim Diserbu Wisatawan Asing, Gubernur Khofifah: Dunia Mulai Melirik Pesona Lokal
3. Melindungi Bayi dari Gangguan Makhluk Halus
Dalam tradisi Jawa, bayi yang rewel usai diajak ke acara ramai sering dikaitkan dengan gangguan dari makhluk halus. Salah satu cara yang dipercaya untuk menenangkan bayi adalah dengan mengoleskan darah ayam cemani ke kepalanya.
Meski terdengar ekstrem, praktik ini masih ditemukan di beberapa daerah pedalaman sebagai bentuk perlindungan spiritual.
4. Penangkal Roh Jahat dan Gangguan Gaib
Mitos keempat datang dari kepercayaan bahwa bagian tubuh ayam cemani terutama bulunya mampu menangkal roh jahat. Bulu ayam ini disimpan di dompet atau digantung di tempat tertentu sebagai penjaga dari gangguan makhluk gaib.
Di wilayah Batak, menemukan ayam cemani secara tiba-tiba dipercaya sebagai pertanda berkah dari leluhur.
5. Syarat untuk Ritual Gaib dan Pembangunan Besar
Ayam cemani kerap digunakan sebagai bagian dari ritual spiritual, terutama saat akan membangun proyek besar seperti hotel, mall, atau gedung mewah.
Masyarakat percaya bahwa ayam ini bisa memperlancar usaha dan menjadi media syukuran atau ruatan agar bisnis berjalan lancar. Warna hitam pekat pada tubuh ayam dianggap memiliki daya tarik energi gaib tersendiri.
6. Dijadikan Tumbal
Inilah mitos yang paling menyeramkan. Dalam dunia mistis, ayam cemani sering disebut sebagai pengganti manusia dalam praktik tumbal. Sebelum dijadikan tumbal, ayam ini dimandikan dengan air kembang tujuh rupa, dibacakan mantra, lalu disembelih untuk diambil darah dan dagingnya.
Konon, makhluk gaib seperti jin dan dedemit menyukai aroma darah ayam cemani sehingga dijadikan sesajen favorit dalam praktik perdukunan.
7. Menarik Lawan Jenis dan Pemanis Kehidupan Asmara
Selain untuk kekayaan dan kesaktian, ayam cemani juga dikaitkan dengan dunia asmara. Bagi orang yang kesulitan mencari pasangan, ayam ini dipercaya mampu membantu memperkuat aura pemiliknya agar lebih menarik di mata lawan jenis. Dagingnya bahkan kadang diolah dalam ritual pelet atau pengasihan.
Walaupun banyak orang masih mempercayai keajaiban ayam cemani, penting untuk diingat bahwa dalam Islam, segala bentuk kekuatan, keberuntungan, dan rezeki hanyalah milik Allah.
Bergantung kepada benda, makhluk, atau praktik yang tidak jelas landasannya termasuk dalam perbuatan syirik atau khurafat. Seperti dalam QS. Al-Baqarah: 2, Allah menegaskan:
"Dan di antara manusia ada orang yang mengambil selain Allah sebagai tandingan-tandingan, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah..."
Ayam cemani memang eksotis dan unik. Tapi mempercayai mitos tanpa dasar yang jelas bisa menjerumuskan pada kesesatan. Maka, bijaklah dalam memilah budaya, dan arahkan keyakinan kepada Sang Pencipta semata.
Kontributor : Dinar Oktarini