Viral Banyak Sarjana Susah Cari Kerja? Ini 5 Solusi dari Allah untuk Anda

Sarjana banyak menganggur. Ustadz Adi Hidayat memberikan solusi islami: perkuat tauhid, istighfar, tawakal, dhuha, bakti ortu, niat baik, dan sedekah. Usaha lahir harus seimbang dengan batin.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 23 Juli 2025 | 06:26 WIB
Viral Banyak Sarjana Susah Cari Kerja? Ini 5 Solusi dari Allah untuk Anda
Ilustrasi pencari kerja. Banyak sarjana yang susah cari kerja di Indonesia. [Ist]

SuaraJatim.id - Di tengah realita dunia kerja yang makin kompetitif, jutaan sarjana di Indonesia menghadapi kenyataan pahit: ijazah tak lagi menjamin pekerjaan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi justru berasal dari lulusan perguruan tinggi.

Ironisnya, banyak yang sudah melamar ke sana ke mari, mengikuti pelatihan, bahkan kuliah S2, namun tetap belum berhasil memperoleh pekerjaan tetap. Lalu, bagaimana seharusnya seorang Muslim menyikapi kondisi ini?

Ustadz Adi Hidayat, dalam salah satu ceramahnya, menyampaikan bahwa solusi sejati bagi setiap urusan, termasuk urusan pekerjaan, sebenarnya telah diajarkan oleh Allah ﷻ melalui Al-Qur'an.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Resmikan Kantor DPD RI Jawa Timur Bersama dengan Ketua DPD RI

Bukan berarti tidak boleh berusaha atau mengasah skill, tapi jangan sampai melupakan solusi spiritual yang lebih mendasar dan kokoh.

Dikutip dari YouTube Ustadzpedia berikut beberapa solusi Allah ﷻ yang bisa diamalkan oleh para pencari kerja:

1. Perkuat Tauhid dan Taqwa

Allah ﷻ berfirman dalam QS. Ath-Thalaq ayat 2-3:

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka…”

Baca Juga:Gubernur Khofifah Wujudkan MPLS Ramah, Kampanyekan Ramah Anak, Edujatif, Inklusif dan Anti Bullying

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ayat ini tidak hanya berbicara soal rezeki dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk kemudahan pekerjaan, relasi yang mendukung, atau informasi peluang kerja yang tak diduga.

Kunci awalnya adalah bertakwa: memperbaiki hubungan dengan Allah, meninggalkan maksiat, memperbanyak ibadah, dan menjaga akhlak.

2. Perbanyak Istighfar

Dalam QS. Nuh ayat 10–12, Allah ﷻ menjanjikan berbagai bentuk rezeki bagi mereka yang banyak beristighfar.

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta sungai-sungai di dalamnya.’”

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa banyaknya penghalang rezeki bisa datang dari dosa-dosa kita sendiri. Maka memperbanyak istighfar, terutama di waktu sahur dan malam hari, bisa membuka pintu rezeki yang tertutup.

3. Jangan Putus Asa, Terus Bertawakal

Allah ﷻ berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 159:

“Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”

Usaha tanpa tawakal hanya akan menghasilkan stres. Sebaliknya, tawakal tanpa usaha juga tidak dibenarkan. Menurut Ustadz Adi Hidayat, kunci keseimbangan adalah tetap melamar kerja, mengikuti pelatihan, sambil menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah ﷻ.

4. Dirikan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha disebut sebagai shalat untuk memohon pembukaan rezeki. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Pada setiap pagi, wajib bagi setiap ruas tulang dari tubuh seseorang untuk disedekahi… dan cukup untuk menggantikan itu semua adalah dua rakaat shalat Dhuha.”

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa shalat Dhuha bukan sekadar amalan sunah, tapi bentuk permohonan kepada Allah untuk dimudahkan rezeki hari itu, termasuk dimudahkan pekerjaan.

5. Berbakti kepada Orang Tua

Banyak kisah nyata menunjukkan bahwa berbakti kepada orang tua, terutama ibu, bisa mempercepat datangnya rezeki. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mencontohkan seorang pemuda yang kesulitan cari kerja, namun setelah memijat kaki ibunya dan meminta doa, dalam hitungan hari justru mendapat tawaran pekerjaan.

Allah ﷻ sangat mencintai anak yang berbakti. Maka jika ingin diluaskan rezekinya dan dimudahkan urusannya, berbaktilah pada orang tua, mintalah restu, dan mohonkan doa mereka.

6. Perbaiki Niat dan Jangan Hanya Cari Gaji

Terkadang, niat mencari kerja hanya sekadar ingin dapat gaji tinggi, prestise, atau ingin terlihat sukses. Padahal, niat yang lurus adalah ingin mencari nafkah halal agar bisa memberi manfaat, bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi keluarga dan masyarakat.

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa niat yang benar bisa menjadi penentu keberkahan. Bahkan jika gajinya tidak tinggi, Allah ﷻ bisa cukupkan lewat keberkahan dan kebaikan yang mengalir.

7. Sedekah di Saat Sempit

Banyak yang berpikir sedekah hanya bisa dilakukan saat sudah punya pekerjaan. Padahal, dalam kondisi sempit pun, sedekah bisa menjadi pembuka jalan rezeki.

“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir…” (QS. Al-Baqarah: 261)

Ustadz Adi Hidayat menyebut sedekah sebagai "magnet rezeki" yang dahsyat. Bahkan recehan pun, jika diniatkan ikhlas karena Allah, bisa menjadi sebab datangnya kelapangan rezeki termasuk pekerjaan.

Mencari kerja memang butuh usaha lahir: CV, portofolio, wawancara, hingga relasi. Tapi jangan lupa bekal batin: memperbaiki hubungan dengan Allah ﷻ, menjalankan amalan sunnah, serta memperbanyak doa dan ibadah. Seperti yang sering dikatakan Ustadz Adi Hidayat, “Kalau Allah sudah bilang ‘iya’, siapa pun tak bisa menghalangi.”

Sedang dalam proses mencari kerja? Mungkin sekarang saatnya lebih dekat dengan Allah ﷻ. Mana solusi dari Allah ﷻ yang ingin Anda amalkan lebih dulu?

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak