5. Sayyidina Zaid ibn Arqam dan Keutamaan Waktu Dhuha
Dalam salah satu riwayat, Sayyidina Zaid ibn Arqam menegur orang-orang yang melakukan sholat Dhuha terlalu cepat, tepat setelah matahari terbit. Ia bertanya apakah mereka tidak tahu bahwa ada waktu yang lebih baik daripada itu untuk melaksanakan sholat Dhuha.
Zaid ibn Arqam mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, yang menyebutkan bahwa solat Dhuha adalah solat bagi orang yang rindu kepada Allah. Hal ini menunjukkan pentingnya memilih waktu yang lebih baik untuk melaksanakan sholat Dhuha, sehingga kita bisa memperoleh lebih banyak keberkahan dan manfaat.
Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Baca Juga:Saran DPRD Jatim untuk Koperasi Merah Putih, Lakukan Ini Agar Sehat
Menurut Buya Yahya, waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah meninggi dan mulai terasa panas, yaitu sekitar tiga jam setelah matahari terbit.
Waktu ini dianggap sebagai waktu utama untuk melaksanakan sholat Dhuha. Selain itu, sholat Dhuha juga dikenal dengan sebutan "solat awwabin," yang melambangkan solat orang yang bertobat dan rindu kepada Allah.
Dengan memilih waktu yang tepat, kita dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan merasakan manfaat spiritual yang mendalam dari ibadah ini.
Dengan mengikuti penjelasan Buya Yahya, kita diingatkan untuk melaksanakan sholat Dhuha dengan niat yang tulus dan di waktu yang paling utama.
Kontributor : Dinar Oktarini
Baca Juga:UINSA Didorong Jadi Cahaya Bank Syariah, Khofifah: Prodi Islamic Finance Harus Jadi Referensi!