SuaraJatim.id - Polri memperkuat perannya dalam pengendalian inflasi melalui Gerakan Pasar Murah (GPM) di Lapak Kampir, Kelurahan Kanigoro, Kota Madiun.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Perum Bulog dan Pemerintah Kota Madiun itu menyediakan ribuan paket kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi warga.
Acara dihadiri oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen (Pol) Prof Dedi Prasetyo bersama Wali Kota Madiun Maidi dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam kesempatan itu, Dedi mengungkapkan, secara nasional Polri telah menyalurkan 310,25 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di empat wilayah, termasuk enam ton di Kota Madiun.
Baca Juga:Momen Peringatan Hari Juang Polri di Surabaya, Ini Peran M Jasin Saat 10 November
"Ini wujud kebijakan Kapolri mendukung pemerintah melalui sinergi strategis dengan Bulog. Harapannya, kerja sama ini terus terjalin di seluruh kota dan kabupaten untuk menjaga stabilitas harga pangan, mengawasi distribusi, dan memastikan pasokan bahan pokok penting," ujarnya.
Di Madiun, pasar murah dilaksanakan dengan skema 500 kupon yang dapat ditukar dengan paket komoditas terjangkau, antara lain beras medium SPHP Rp55.000 per 5 kilogram, gula premium Rp16.500 per kilogram, dan MinyaKita Rp15.500 per liter.
Pada hari pertama, realisasi penjualan mencapai 250 kemasan beras, 130 kilogram gula, dan 150 liter minyak.
Selain menekan inflasi, GPM juga diintegrasikan dengan pembangunan Sentra Pangan dan Pusat Layanan Gizi (SPPG) yang menyasar kelompok rentan.
Upaya ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Baca Juga:Warga Surabaya Hindari Rute Ini Rabu Besok, Ada Acara di Monumen Perjuangan Polri
Antusiasme warga terlihat dari habisnya seluruh kupon yang disediakan.
Puncak GPM secara nasional dijadwalkan berlangsung serentak pada 13–14 Agustus 2025.
"Kolaborasi Polri, Bulog, dan pemerintah daerah tidak hanya menekan inflasi, tetapi juga membangun ketahanan pangan jangka panjang," kata Dedi.