Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wujudkan JATIM BISA di Hari Jadi ke-80 Jawa Timur

Ditegaskannya, di tengah tantangan dan perubahan zaman yang semakin kompleks, Jawa Timur harus tetap berdiri kuat, adaptif, dan proaktif.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Senin, 13 Oktober 2025 | 08:42 WIB
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wujudkan JATIM BISA di Hari Jadi ke-80 Jawa Timur
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur sebagai momentum memperkuat semangat ketangguhan dan pembangunan berkelanjutan melalui filosofi kerja JATIM BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif). Filosofi ini diharapkan mampu mewujudkan tema peringatan tahun ini, “Jatim Tangguh Terus Bertumbuh.”

Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025). Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa di tengah tantangan dan perubahan zaman yang semakin kompleks, Jawa Timur harus tetap berdiri kuat, adaptif, dan proaktif dalam menghadapi setiap dinamika yang ada.

“Alhamdulillah, kita bersyukur atas capaian bersama selama ini, tetapi kita tidak boleh berhenti di sini. Masa depan membutuhkan lompatan yang lebih progresif. Untuk itu, perlu diterapkan filosofi kerja khas pembangunan Jawa Timur,” terang Khofifah.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025). (Dok: Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025). (Dok: Pemprov Jatim)

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa filosofi JATIM BISA merupakan ruh pembangunan Jawa Timur yang menggambarkan karakter masyarakatnya yang tangguh dan visioner.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur

Khofifah menjelaskan, Berdaya berarti memiliki kekuatan, kemandirian, dan kepercayaan diri dalam memaksimalkan potensi daerah. Inklusif bermakna bahwa pembangunan harus dinikmati semua kalangan tanpa ada yang tertinggal (no one left behind).

Selanjutnya, sinergis menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Sedangkan Adaptif menjadi kunci untuk terus belajar, berinovasi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.

"Dengan semangat JATIM BISA, kita tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi menjadi pelaku utama perubahan itu sendiri. Dari Bumi Majapahit, kita terus menyalakan semangat persatuan dan kemajuan," tegasnya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025). (Dok: Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025). (Dok: Pemprov Jatim)

Dalam kesempatan ini, Khofifah menuturkan, capaian pembangunan Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,23 persen (yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. Angka ini sekaligus menjadi pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa secara quarter-to-quarter (3,09 persen).

Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh sektor investasi, yang pada 2024 mencapai Rp147,3 triliun, tertinggi dalam satu dekade terakhir. Capaian ini menegaskan peran Jawa Timur sebagai lokomotif pembangunan nasional.

Baca Juga:Viral PHK Massal Gudang Garam, Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya: Itu Pensiun Dini

Selain itu, peningkatan ekonomi juga diiringi dengan penurunan angka kemiskinan. Per Maret 2025, tingkat kemiskinan Jatim turun menjadi 9,5 persen, dan kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,66 persen.

“Capaian ini adalah hasil kerja keras bersama, dan bukti nyata bahwa pembangunan di Jatim semakin inklusif,” ungkap Khofifah.

Sebagai provinsi dengan 4.716 desa mandiri terbanyak di Indonesia, Jawa Timur terus memperkuat ekonomi kerakyatan melalui program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang kini telah terbentuk di 8.494 titik.

“Desa adalah akar kekuatan ekonomi rakyat. Dari desa, kita membangun kemandirian dan ketahanan bangsa,” tambahnya.

Di sektor pangan, Jawa Timur menegaskan diri sebagai Lumbung Pangan Nasional. Berdasarkan BPS, prediksi produksi padi di Jatim pada Januari November 2025 mencapai lebih dari 12 juta ton GKP, tertinggi di Indonesia. Hal ini seiring dengan luas tambah tanam hingga 1,571 ha, yang merupakan tertinggi di Indonesia juga.

“Beras dari petani Jawa Timur telah menjadi sumber pangan bagi 21 provinsi di Indonesia,” katanya bangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak