Apa itu Bobibos? Diklaim BBM Ramah Lingkungan Setara RON 98

Indonesia kembali menorehkan inovasi di sektor energi terbarukan melalui hadirnya Bobibos. Bahan bakar alternatif yang dikembangkan dari limbah pertanian khususnya jerami.

Riki Chandra
Jum'at, 14 November 2025 | 15:52 WIB
Apa itu Bobibos? Diklaim BBM Ramah Lingkungan Setara RON 98
Ilustrasi Bobibos. [Dok. Pexels]
Baca 10 detik
  •  Bobibos ubah jerami menjadi bahan bakar tinggi oktan ramah lingkungan.

  • Uji coba menunjukkan performa stabil, emisi rendah, dan jarak tempuh efisien.

  • Produksi Bobibos ciptakan ekonomi sirkular menguntungkan petani dan industri.

     

SuaraJatim.id - Indonesia kembali menorehkan inovasi di sektor energi terbarukan melalui hadirnya Bobibos. Bahan bakar alternatif yang dikembangkan dari limbah pertanian khususnya jerami.

Terobosan ini langsung menarik perhatian karena menawarkan performa tinggi sekaligus ramah lingkungan, dua faktor yang semakin dibutuhkan di tengah dorongan global menuju energi bersih.

Peluncuran Bobibos dilakukan PT Inti Sinergi Formula di Jonggol, Kabupaten Bogor. Bahan bakar ini merupakan hasil riset panjang lebih dari sepuluh tahun oleh M. Ikhlas Thamrin, yang berupaya menemukan solusi energi dari sumber daya lokal.

“Kami ingin menghadirkan bahan bakar bernilai tinggi yang bersumber dari limbah pertanian,” ujar Ikhlas Thamrin.

Dikembangkan dengan teknologi bioenergi dan serum khusus, jerami diproses menjadi bahan bakar berkualitas tinggi dengan RON 98. Klaim yang disampaikan juga cukup mencolok: emisi gas buang dapat ditekan hingga mendekati nol, sehingga Bobibos dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

Inovasi ini juga lahir dari kebutuhan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor energi. Jerami dipilih sebagai bahan baku karena jumlahnya melimpah dan murah, sehingga menekan biaya produksi.

Dampaknya bukan hanya bagi sektor energi, tetapi juga menambah nilai ekonomi bagi petani karena limbah pascapanen kini bisa dijual dan diolah menjadi energi.

Produk Bobibos hadir dalam dua varian, yakni bensin dan solar. Keduanya dapat digunakan pada sepeda motor, mobil, traktor, kapal nelayan, hingga mesin industri rakyat. Dari pengujian lapangan, performanya disebut lebih stabil, tarikan mesin lebih ringan, dan jarak tempuh lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar biasa.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menguji langsung Bobibos dengan mesin traktor diesel di Lembur Pakuan. Ia menyebut tarikannya lebih ringan dan asap buangan lebih bersih.

Sementara itu, pemilik PT Primajasa, H. Amir Mahpud, menyatakan kesiapannya bekerja sama untuk penggunaan Bobibos pada armada bus di Jabodetabek dan Jawa Barat.

Selain menghasilkan bahan bakar, produksi Bobibos memberikan manfaat tambahan bagi petani. Setiap hektare sawah dapat menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar serta produk sampingan berupa pakan ternak dan pupuk organik. Skema ini dinilai mampu menciptakan ekonomi sirkular yang saling menguntungkan.

Dengan potensi tersebut, Bobibos disebut mampu menjadi salah satu solusi energi masa depan Indonesia sekaligus pendorong transformasi menuju energi hijau yang berkelanjutan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak