SuaraJatim.id - Aktivitas vulkanik Gunung Bromo yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada masyarakat yang menempati belasan desa di dua kecamatan wilayah Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.
Warga yang berada di wilayah terdampak aktivitas Gunung Bromo dikabarkan mulai menderita ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut akibat paparan abu vulkanik gunung tersebut.
Dilansir dari TIMES Indonesia - jaringan Suara.com, hingga Senin (25/3/2019), erupsi Gunung Bromo, masih terus berlangsung.
Sebaran abu vulkanik Gunung Bromo tersebut mengarah ke 19 desa, yang berada di Kecamatan Sukapura dan Sumber.
Baca Juga: Tsamara Amany Curhat Spanduknya Dicopot Orang Tak Dikenal
Warga yang terkena paparan ISPA dirasakan di Desa Ngadirejo, yang hanya berjarak enam kilometer dari pusat kawah Bromo. Menurut informasi dari bidan Desa Ngadirejo, penderita ISPA mengalami lonjakan sampai 50 persen.
"Penderitanya campuran, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Tindakan khusus masih belum ada. Penanganan khusus baru dilakukan jika keadaan pasien memburuk, maka diberikan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," jelas Bidan Desa Ngadirejo Luluk Nur Khamidah, Senin (25/3/2019).
Selain itu, Luluk mengemukakan warga yang mengeluh dan terdeteksi menderita ISPA, saat pulang langsung diberi masker. Selain obat-obatan dari diagnosa yang dilakukan.
Sebagai informasi, 19 desa yang terdampak abu vulkanik bromo, terletak di dua kecamatan, yakni Sumber dan Sukapura. Untuk Kecamatan Sumber, meliputi tujuh desa yang terdampak dan empat desa di antaranya, yakni Sumberanom, Ledok Ombo, Pandansari dan Monokerso, mendapat guyuran abu vulkanik terparah.
Sementara di Kecamatan Sukapura, ada enam desa terparah karena dampak abu vulkanik Gunung Bromo yang meliputi Desa Ngadisari, Ngadas, Ngadirejo, Jetak, Wonotoro dan Wonokerto.
Baca Juga: Wahyu Widayat Jati Siap Pimpin Timnas Basket Indonesia
"Untuk masker persediaan kami sudah cukup. Selain itu masyarakat terdampak sudah paham dan menggunakan penutup muka dengan sarung. Selain menghalau dingin, sarung juga berfungsi melindungi dari guyuran hujan abu," ujar Camat Sukapura Yulius Christian.
Meski begitu, hingga saat ini aktivitas masyarakat masih normal, meski abu vulkanik mengguyur pemukiman.
Semburan abu vulkanik dari Gunung Bromo sendiri membumbung antara 400 meter hingga 800 meter dari puncak kawah. Sementara jarak aman bagi wisatawan maupun warga, tetap dalam radius satu kilometer dari pusat kawah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Viral! Segel Minimarket yang Tak Punya Jukir Resmi, Wali Kota Surabaya Disebut Salah Sasaran
-
Gubernur Khofifah Tegaskan Pihaknya Menentang Segala Bentuk Eksploitasi terhadap Anak
-
5 Mitos Populer Bambu Kuning yang Masih Dipercaya Banyak Orang, Sering Dikaitkan Pagar Gaib
-
Online Rasa Offline, Wakil Ketua DPRD Jatim Kritik Pelaksanaan SPMB Jatim 2025
-
Siapa Cepat Dia Dapat! 3 Link Saldo DANA Kaget Siap Diklaim, Jangan Sampai Ketinggalan!