SuaraJatim.id - Mohamad Hikmat, warga Kampung Cicau RT 3 RW 5 Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, adalah penyandang tuna daksa yang lolos menjadi CPNS di lingkungan Pemprov Jawa Tengah. Tidak banyak disabilitas jadi CPNS, atau juga PNS.
Perjuangan sebagai difabel dengan kedua kaki yang tidak ada, penuh liku dan air mata. Tak hanya rasa minder diawal mendaftar, peluang untuk meraih satu posisi sebagai PNS sempat pesimis.
Apalagi, kata Hikmat, sebagai penyandang difabel untuk mencari pekerjaan ia rasakan sangat susah. Keputusan kuliah pun ia lakukan agar mendapat kompetensi yang mumpuni.
Hingga dia akhirnya tahu informasi bahwa pemerintah mengeluarkan peraturan jika setiap instansi wajib membuka peluang satu persen dari jumlah yang dibutuhkan untuk difabilitas.
Baca Juga: Mantab! 13 Disabilitas Lolos Seleksi CPNS di Pemprov Jawa Tengah
"Awalnya penasaran saja bagaimana perjalanan menjadi CPNS itu. Biar dapat pengalaman, maknanya saya juga tidak berharap banyak saat ikutan daftar," ucapnya, usai menerima SK CPNS dari Gubernur Jateng, Jumat (29/3/2019) di halaman Kantor Gubernur.
Pun dengan kondisi dua kali yang tak berfungsi normal, harus berjalan dengan dibantu papan skate board saat menuju tempat tes CPNS di Stadion Pandanaran Wujil Ungaran kabupaten Semarang.
"Ya begini kondisi mas, waktu itu saya sempat tertinggal kereta api di stasiun usai pelaksanaan tes, jadi ya terpaksa inap di stasiun menunggu kereta besoknya," lanjutnya yang pernah menjadi tenaga pengajar di SLB Ajiterep Cimahi.
Selesai tes CPNS, lelaki kelahiran Sukabumi 16 Mei 1993 itu hanya pasrah menunggu hasil tes pengumuman. Hingga akhirnya nama dia ternyata ada dalam daftar untuk melakukan pemberkasan CPNS.
Pemberkasan yang disyaratkan pada Senin (25/3/2019) pun dirinya harus ke Semarang kembali. Hikmat harus meninggalkan pekerjaannya sehari-hari sebagai pengemudi taksi online dengan mobil yang sudah dimodifikasi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap MRT Belum Ramah Terhadap Kaum Disabilitas
"Pernah ngajar dibeberapa SLB, tenaga lepas BPJS, saat ini pekerjaan jadi taksi online, ini berhenti dulu," ucap alumni Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Islam Nusantara Bandung 2017 itu.
Berita Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
Terkini
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi