Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Jum'at, 12 April 2019 | 20:02 WIB
Proses Pemakaman Kepala Mayat Dalam Koper di Kediri, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019). [Suara.com/Agus H]

SuaraJatim.id - AS (34), salah satu tersangka pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto memilki usaha nasi goreng dan pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. AS tinggal bersama ibunya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Ketua Rt setempat Hadi mengatakan, AS sehari-hari berjualan nasi goreng di sebuah warung yang disewa di Kecamatan Sambi, Kabupaten Kediri. Warung tersebut kata Hadi, disewa pelaku setelah beberapa saat pulang merantau ke Malaysia sekitar dua tahun lalu.

"Dia pulang dari merantau di Malaysia baru sekitar dua tahunan ini. Lalu buka usaha sendiri," kata Hadi kepada wartawan yang bermaksud melihat lingkungan dimana AS tinggal, Jumat (12/4/2019).

Polisi menangkap AS di Jakarta pada Kamis sore (11/4) dan pelaku lainnya yang sudah dijadikan tersangka berinisial AJ di Kediri.

Baca Juga: Ini Kronologi Penangkapan Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper

Berdasarkan keterangan polisi, AS berperan sebagai eksekutor pembunuhan dan mutilasi terhadap guru honorer dan dancer, Budi Hartanto (28), guru honorer dan penari asal Mojoroto, Kota Kediri.

Terkait kasus ini, Hadi mengaku kaget mendengar kabar AS menjadi tersangka pelaku pembunuhan keji disertai mutilasi.

"Orangnya biasa-biasa saja di lingkungan, tidak ada yang menonjol. Saya juga kaget ada kabar ini," ujarnya.

Ia menerangkan, AS merupakan warga asli RT 2 RW 1 Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar tempat dimana dia tinggal bersama ibunya. Menurut Hadi, AS adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang kedua orang tuanya sudah lama bercerai.

Ibu AS, lanjut Hadi, juga pernah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.

Baca Juga: Mayat dalam Koper, Kepala Budi Hartanto Sedang Diperiksa di Labfor Kediri

Sementara salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan perilaku AS sepulang dari Malaysia berubah termasuk kadang berdandan seperti perempuan.

"Warga sering melihat ada orang berdandan perempuan di rumah itu. Ternyata yang berdandan seperti perempuan ya AS itu," kata salah satu warga.

Diberitakan sebelumnya, mayat dalam koper ditemukan warga berada di pinggir Sungai Temas Lama, Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar pada Rabu (3/4) lalu.

Mayat telanjang dengan kondisi tanpa kepala itu berhasil diidentifikasi oleh polisi sebagai Budi Hartanto (28), warga Mojoroto, Kota Kediri yang betprofesi sebagai guru honorer dan penari.

Sembilan hari kemudian, Jumat pagi ini (12/4), polisi berhasil menemukan kepala Budi di aliran Kali Jemekan di Desa Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kediri. Siangnya, potongan kepala itu telah dikebumikan di liang kubur badan tanpa kepala yang telah lebih dulu dimakamkan.

Kontributor : Agus H

Load More