Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2019 | 06:00 WIB
Suasana Kedai Prasmanan Rumah Madinah yang berada di Kota Malang, Jawa Timur. [Suara.com/Aziz Ramadani]

"Ya pernah ada yang saya temui curang nasi banyak ditumpuk ternyata didalamnya ada daging dan perkedel. Tapi kan saya dosa kalau bilang dan menyakiti hatinya. Jadi saya biarkan. Itu pertanggungjawabannya ya sama tahun," sambung kelahiran Malang 15 Februari 1979 silam ini.

Kesungguhannya mengelola bisnis dengan ikhlas ini juga terinspirasi dari niat untuk beribadah. Berawal sekitar 2012 silam, ia ingin mengasuh anak yatim-piatu. Ketua RT setempat membawakan sejumlah 35 daftar anak yatim dan piatu kepadanya.

"Kok banyak, padahal saya mintanya satu atau dua anak. Saya terima karena Pak RT menyakinkan saya bahwa rezeki akan mengikuti," kenangnya.

Sejumlah 35 anak anak yatim ini lantas disantuni tiap Jumat dengan menggelar istigosah dan doa bersama rutin. Beberapa minggu berlalu, ia mulai bingung karena tidak cukup untuk terus menyantuni dengan banyaknya anak. Lantas, tercetus ide membuat katering harian untuk anak kos.

Baca Juga: Viral Kedai Madinah, Gratis Makan Seumur Hidup Bagi Penghafal Alquran

"Alhamdulillah dalam setahun sudah berkembang. Sudah bisa 50 kiriman dalam sehari," ujarnya.

Setelah itu terus berkembang hingga membuka prasmanan dan tumpengan. Hingga kini sudah ada 50 anak yatim piatu yang rutin disantuni tiap Jumat di rumahnya sekaligus kedai tersebut.

"Sekarang juga membantu yang janda-janda. Alhamdulillah hingga sekarang lancar usahanya juga berkat doa mereka," sambung perempuan berhijab ini.

Tak sampai itu saja, dalam mengelola manajemen bisnisnya Ia juga menekankan prinsip kekeluargaan. Setiap karyawannya yang kini berjumlah total 15 orang tak dianggap sebagai sekadar hubungan antar pimpinan dan bawahan.

Namun, penting untuk diterapkannya adalah wajib untuk salat tepat waktu. Ia juga tidak pilih-pilih apakah calon karyawannya itu berpengalaman dan jago masak.

Baca Juga: Fakir Miskin dan Dhuafa Bisa Makan Gratis di Warung Shodaqoh Ini

"Kebanyakan saya merekrut karyawan benar-benar orang yang butuh pekerjaan dan kesusahan. Ada karyawan saya janda anak enam," kata Dilla.

Load More