SuaraJatim.id - Meski hari pemungutan suara pada 17 April 2019 telah selesai, KPU Kota Malang Jawa Timur mengemukakan beberapa hasil evaluasi.
Salah satunya, mengenai temuan pelanggaran yang dilakukan warga dari luar daerah. Warga tersebut, meski tak terdaftar, nekat menggunakan hak pilihnya dengan bermodal E-KTP.
Komisioner KPU Kota Malang Aminah Asminingtyas mengatakan dari hasil laporan petugas di lapangan, warga yang ingin ikut coblosan rata-rata berasal dari kalangan pemuda dan mahasiswa.
Kebanyakan, mereka beralasan jika Mahkamah Konstitus (MK) memperbolehkan warga ikut pencoblosan dengan hanya bermodal E-KTP.
"Mereka memanfaatkan berita viral keputusan MK yang boleh mencoblos hanya dengan E-KTP. Mereka hanya membaca judul berita tanpa membaca isi berita. Nah, kebetulan mereka bertemu dengan teman-teman yang sama akhirnya mereka nekat datang ke TPS semua hanya bermodal E-KTP," ujar Aminah dilansir dari Berita Jatim - jaringan Suara.com, Rabu (24/4/2019).
Saat itu, warga yang nekat ikut coblosan menunjukan bukti judul sebuah berita yang memuat tentang putusan MK. Namun, KPU menyarankan warga untuk membaca berita secara utuh. Sebab, dalam putusan MK boleh memilih menggunakan E-KTP namun sesuai alamat asal tidak boleh di luar daerah sesuai E-KTP.
Dampak dari persoalan tersebut, tiga TPS terpaksa melakukan pemungutan suara ulang (PSU) yakni di TPS 09 Bunulrejo, TPS 14 Penanggungan dan TPS 17 Sukoharjo. Di beberapa TPS sempat diantisipasi, dengan diberi penjelasan oleh KPU.
Saat itu, di Kelurahan Sumbersari, Lowokwaru ada sekitar 50 mahasiswa yang memprotes karena tak bisa melakukan pencoblosan.
Mereka melakukan demonstrasi karena merasa hak politiknya dihalangi oleh KPU. Namun, karena mendapat penjelasan bahwa sesuai prosedur mereka tak diperbolehkan mencoblos akhirnya mau menerima.
Baca Juga: Ratusan Petugas Gugur di Pemilu 2019, LIPI Sarankan e-Voting
"Memang kemarin warga luar daerah itu kebanyakan pemuda yang memiliki kesadaran menggunakan hak pilih tapi tidak sempat pulang ke tempat asal. Di Sumbersari petugas bisa menjelaskan di TPS lain ada yang lolos, 3 ini akhirnya PSU," tandasnya.
Berita Terkait
-
Selain di Jakarta, Karangan Bunga Dukungan Untuk KPU Juga Ada di Malang
-
Jaga Stamina, Petugas KPPS dan PPK di Kota Malang Dapat Vitamin Tambahan
-
Kelelahan Usai Pencoblosan, Anggota KPPS di Malang Meninggal Dunia
-
Jelang Pemilu 2019, Pemilih yang Memiliki E-KTP Sudah 98 Persen
-
Di Malang, Seribu Surat Suara Ditemukan Rusak
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Kopdes Merah Putih di Jatim Mendapatkan Apresiasi, Pengamat Ungkap Peran Vital Gubernur Khofifah
-
Silaturahim Masyarakat NTT Asal Jatim, Gubernur Khofifah: Guyub Rukun, Perkuat Sinergi Ekonomi
-
4 Link Spesial Jumat Berkah, Saldo DANA Kaget Melimpah! Raih Hingga Rp270 Ribu
-
Jumat Berkah, Hujan Rezeki DANA KagetRp 225 Ribu Siap Diklaim Sebelum Lenyap
-
7 Fakta Mengejutkan Ktut Tantri, Pejuang Bule yang Jadi Suara Perlawanan Surabaya