Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 28 Mei 2019 | 03:00 WIB
Warga mengantre untuk kolak ayam di Masjid Jami Sunan Dalem, Gresik, Jawa Timur. [Suara.com/Tofan Kumara]

Akhirnya, tradisi membuat kolak ayam tersebut menjadi tradisi yang digelar Warga Desa Gumeno setiap tahun secara turun temurun pada malam ke-23 Bulan Ramadan.

Tradisi unik yang sudah ada sejak lima abad lalu itu pun dilakukan sesuai dengan wasiat mimpi yang diterima Sunan Dalem, yakni semua prosesnya dilakukan oleh kaum laki-laki. Mulai dari mencari ayam, memotong ayam, menyiapkan bumbu hingga memasaknya hingga siap disajikan.

Kolak Ayam yang dibagikan kepada warga masyarakat di sekitara Masjid Jami Sunan Dalem, Desa Gunemo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Jawa Timur. [Suara.com/Tofan Kumara]

"Sesuai dengan perintah Sunan Dalem yang membuat kolak ayam ini harus laki-laki semua, kita tidak berani merubah hingga saat ini," lanjut Sudi.

Setelah selesai dimasak, kolak ayam kemudian dibagikan kepada seluruh warga desa yang sudah mengantri dengan membawa rantang atau ember ke masjid Jami Sunan Dalem yang berada di Desa Gumeno.

Baca Juga: Tradisi Malem Selikuran Warisan Sunan Kalijaga, Kirab 1000 Tumpeng

Tak hanya dibawa pulang, kolak ayam juga disajikan untuk menu berbuka puasa kepada Warga Desa Gumeno dan warga luar desa yang sudah berkumpul di masjid.

Sudi mengemukakan, tradisi membuat kolak ayam pada Ramadan tahun ini telah menghabiskan 454 ekor ayam.

"Semua dari hasil gotong royong warga desa dan kemudian masakan kolak ini dibagikan kepada warga dan untuk berbuka puasa bersama di masjid Jami ini," imbuh Sudi.

Kontributor : Tofan Kumara

Baca Juga: Serunya Mengikuti Tradisi Murak Tompo, Kejutan dalam Balutan Daun Pisang

Load More