Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 08 Juli 2019 | 21:25 WIB
Bidik layar soal viral chat mesum di akun FB biro jodoh. (beritajatim/istimewa)

SuaraJatim.id - Jagat dunia maya dibuat heboh sesuai beredar tangkap layat soal percakapan bernada mesum. Bahkan, sang perempuan mengirim foto untuk memamerkan bagian sensitifnya dalam obrolan di aplikasi instan, WhatsApp.

Obrolan melalui WA pribadi tersebut kemudian diunggah dan disebar oleh salah satu pengguna medsos di grup Facebook (FB) bernama 'Biro Jodoh, Nganjuk, Kediri, Jombang, Madiun dan sekitarnya.'

Seperti dilansir Beritajatim.com, Senin (8/7/2019), dalam unggahannya, tampak pemilik akun Facebook bernama ‘Masalalu Suram’ ini mengirimkan hasil bidik layar obrolan WA dengan seorang perempuan yang dinamai Rita Rias Tblel.

Unggahan itu diberi keterangan ‘wong jombang ngoro barange di ler.'

Baca Juga: Ade Armando Klaim Pegang Bukti Chat Mesum Eks Petinggi BPJS ke Amel

Belum jelas, siapa orang yang berbincang dengan Rita Rias Tblel, yang dalam tampilan profilnya adalah seorang perempuan berhijab.

Yang pasti, dalam perbincangan online tersebut, keduanya berbicara dengan kalimat mesum. Si pria merayu lawan jenisnya itu untuk mengirimnya foto bagian tubuhnya yang paling sensitif.

Awalnya, Rita menolak dan meminta agar si pria menunggu hingga keduanya resmi menikah. Kemudian si pria mencoba merayunya lagi agar Rita mau diajak melakukan panggilan telepon video (video call). Selanjutnya, pihak perempuan bersedia mengunggah bagian tubuh sensitifnya.

"Screenshot-nya menyebar, saya baca dari grup facebook bernama biro jodoh. Isinya obrolan pribadi sekali, cenderung jorok, yang disebar luaskan oleh anggota grup tersebut,” ujar sumber beritajatim.com.

Sementara berdasarkan pantauan di Grup Facebook bernama Biro Jodoh Nganjuk, Kediri Jombang, Madiun dan sekitarnya, postingan tersebut sudah dihapus. Grup yang dibuat sekitar Februari 2016 ini memiliki 6 ribu lebih anggota.

Baca Juga: Respon HNW Soal Chat Mesum Kader PKS

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan, polisi masih mendalami permasalahan tersebut.

Load More