Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 23 Juli 2019 | 16:46 WIB
Suasana pembubaran acara Syukuran PRD di Kota Surabaya pada Senin (22/7/2019) malam. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Ormas Front Pembela Islam (FPI) menganggap, sikap arogansi yang ditunjukkan terkait aksi pembuburan paksa acara syukuran Partai Rakyat Demokratik (PRD) Surabaya, Senin (22/7/2019) malam wajar dilakukan.

Wali Laskar FPI Surabaya, Agus Fachruddin pada Suara.com menegaskan, pembubaran paksa itu wajar terjadi karena PRD dianggap sebagai partai terlarang di Indonesia.

"Arogansi ya wajar lah. PRD ini sudah dilarang beredar tapi tetap beredar," tegas Agus Fachruddin, Selasa (23/7/2019).

Lebih lanjut, Agus Fachruddin yang biasa disapa Gus Din ini menjelaskan, Polres Surabaya memunculkan slogan "Jogo Suroboyo" dengan harapan tidak ada kerusuhan di Kota Buaya ini. FPI adalah salah satu Ormas yang mendukung slogan tersebut.

Baca Juga: Syukuran PRD Dibubar Paksa, FPI: Protes Saja ke Polisi, Kami Cuma Ikutan

"Katanya koar-koar ini negara hukum, katanya koar-koar saya Pancasila, tapi kok semua dilanggar. Lah kan semua omong kosong. Siapa yang nggak kesel. Sedangkan kita sama-sama pegang teguh slogan "Jogo Suroboyo", tapi mereka sendiri mau mancing-mancing kerusuhan di Surabaya. Itu kan nggak bener," katanya.

Gus Din juga membeberkan, sebelumnya FPI telah menyampaikan keberatanya ke Polres dengan adanya kegiatan partai terlarang tersebut.

"Karena polisi profesional, akhirnya pihak kepolisian menindaklanjuti ke masyarakat jangan sampai biang-biang kerusuhan ini menjadi besar. Pak Kapolres sendiri kan sudah mewanti-wanti (mengingatkan) jogo Suroboyo. Jangan sampai gara-gara segelintir anggota PRD bikin acara terus Surabaya rusak. Kan begitu," pungkasnya.

Kontributor : Achmad Ali

Baca Juga: Geruduk Acara PRD, Jubir PSI Minta Kemendagri Tak Perpanjang Izin FPI

Load More