Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 18 Agustus 2019 | 07:52 WIB
Ada ISIS di Balik Insiden Penyerangan Polsek Wonokromo?
Barang bukti yang disita dari pelaku pembacokan anggota Polsek Wonokromo. [Dok. Polisi]

Selain berjilbab, sang istri setahun terakhir juga nampak memakai cadar saat keluar rumah.

“Sebelumnya FT gak pakai jilbab apalagi cadar,” katanya.

Selain FT, IM sebagai kepala keluarga juga mulai berubah selama setahun ini. Hanya saja, IM sendiri lebih terlihat berubah pada cara pakaian saat hendak beribadah salat lima waktu.

“Kalau IM itu berubahnya dari pakaian juga saat mau salat. Sebelumnya dia tak begitu aktif salat dan pakaiannya tak nampak congklang,” ujar Ainun yang mengaku dekat dengan keluarga IM.

Baca Juga: Perilaku Pembacok Anggota Polsek Wonokromo Berubah Sejak Setahun Terakhir

Kedekatan IM sekeluarga dirasakan Ainun karena hampir setiap hari berkomunikasi. Tak hanya komunikasi akan usaha jualan kerupuk dan keripik seribuan. IM dan FT juga kerap mengobrol bersamanya terkait pekerjaan dan kondisi ekonominya.

“Dulu mereka berdua sama-sama kerja jadi cleaning service. Tapi keduanya keluar dan kini jualan kerupuk seribuan yang dititjpkan ke warung saya dan warung tetangga,” ujar Ainun.

Perubahan mencolok juga terlihat pada IM yang dulunya ibadah di musala dekat rumah. Namun setahun terakhir selalu beribadah di masjid yang jauhnya hampir satu kilometer dari rumah kosnya.

Selain itu, sejak lima tahun lalu IM tak pernah memelihara jenggotnya dan sejak beberapa bulan ini IM memanjangkannya.

IM alias Imam Mustofa (31) warga Sumenep Madura dibekuk usai membacok Polisi di Polsek Wonokromo, Surabaya, Jatim, Sabtu (17/8/2019).

Baca Juga: Polisi Geledah Kamar Kos Pembacok Anggota Polsek Wonokromo di Sidosermo

IM diketahui melakukan pembacokan polisi sekitar pukul 17.00 WIB. Selain melukai polisi, terduga pelaku juga diduga membawa barang berupa kertas print bergambar logo ISIS.

Load More