Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 18 Agustus 2019 | 12:35 WIB
Terduga Penyerang Mapolsek Wonokromo dilumpuhkan petugas, Sabtu (18/8/2018). (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Imam Musthofa pembacok petugas piket Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono sempat mengantarkan orangtuanya naik gaji sebelum peristiwa pembacokan itu terjadi. Polisi menyebut Imam Musthofa adalah terduga teroris.

Imam Musthofa melakukan penyerangan di Mapolsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019) sore. Sebulan lalu Imam Musthofa sempat pulang ke Sumenep.

“Dia pulang sekitar dua hari saat orang tuanya akan berangkat haji. Dia mengantarkan keberangkatan orang tuanya. Setelah itu, dia tidak kelihatan lagi,” kata Kapolsek Ganding, Iptu Suhaeri, Minggu (18/08/2019).

Imam Musthofa ditangkap di Mapolsek Wonokromo pada Sabtu (17/8/2019) sore. Dia menyerang petugas di SPKT dengan senjata tajam. Modusnya, Imam Musthofa pura-pura melapor ke petugas piket.

Baca Juga: Densus Sita Baju Silat hingga Sangkur Milik Terduga Teroris AR

Akibat serangan mendadak itu, petugas piket Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono, menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya. Saat diamankan dan dilakukan penggeledahan, di tas Imam Musthofa ditemukan air softgun, ketapel, kelereng, makanan ringan, dan kertas print bergambar logo ISIS.

Imam Musthofa lahir di Sumenep pada 15 Juli 1998. Saat ini dia tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Sidosermo Surabaya bersama anak dan istrinya. Sehari-hari, Imam Musthofa berjualan sempol.

Setelah Imam Musthofa ditangkap, polisi melakukan penggeledahan di rumah kos Imam Musthofa. Polisi kemudian menangkap istri Imam Musthofa, FT, beserta anaknya.

Load More