Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 18 Agustus 2019 | 12:50 WIB
Tas bermotif Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. (Beritajatim)

SuaraJatim.id - Personel Polrestabes Surabaya menyita puluhan senjata tajam dan bom molotov di Asrama Mahasiswa Papua yang berada di Jalan Kalasan, Surabaya. Selain itu ada juga tas bermotif bendera bintang kejora.

Penyitaan bom molotov dan sajam itu bermula, mahasiswa Papua nyaris terlibat bentrok dengan beberapa organisasi masyarakat di Surabaya. Sabtu (17/8/2019).

Danramil 0831/02 Tambak Sari, Mayor Inf NH. Irianto membenarkan beberapa alat bukti berupa sajam hingga bom molotov yang disita dari asrama tersebut.

“Tadi bapak Wakapolrestabes juga datang langsung ke lokasi bersama tokoh masyarakat Tambak Sari,” ujar Irianto saat dihubungi, Minggu (18/8/2019).

Baca Juga: Keadilan Energi Untuk Warga Pedalaman Papua

Tidak hanya itu saja, sebelum dilakukan sterilisasi oleh pihak Kepolisian, keributan pun sempat terjadi antara massa dengan mahasiswa Papua.

“Kurang lebih 30 mahasiswa Papua yang tinggal di luar Asrama, tiba-tiba masuk menggunakan motor. Nerobos gerumbulan massa,” ungkapnya.

Keributan antara ormas dan mahasiswa Papua itu berawal ketika para penghuni asrama menolak untuk memasang bendera Merah Putih di halaman asrama.

Aksi penolakan itu, ternyata memicu reaksi keras dari berbagai kelompok masyarakat di Surabaya.


“Informasinya seperti itu. Padahal sebelumnya, tiga pilar Tambak Sari, sudah memberitahukan ke para penghuni asrama untuk memasang bendera Merah Putih sebagai bentuk penghormatan perayaan HUT RI,” jelas Danramil 0831/02 Tambak Sari, Kodim Surabaya Timur ini.

Baca Juga: Gubernur Jabar Menari Sajojo Bersama Warga Papua di HUT RI ke-74

Load More