Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Novian Ardiansyah
Senin, 19 Agustus 2019 | 16:38 WIB
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (Suara.com/Novian)

SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menegaskan tak ada pengusiran terhadap mahasiswa asal Papua yang tengah studi di Kota Pahlawan tersebut.

Hal itu disampaikan Risma usai dilantik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDIP periode 2019-2024.

"Ya saya kira sekali lagi yang kalau disampaikan bahwa anak-anak Papua diusir dari Surabaya itu tidak betul," kata Risma di kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).

Menurut Risma, insiden yang terjadi di Surabaya adalah hanya sekolompok ormas yang meminta aparat kepolisian mencari tahu ihwal dugaan pengrusakan dan penurunan bendera merah putih.

Baca Juga: Polri Bantah Ada Anggotanya yang Tertembak saat Kerusuhan di Manokwari

Aksi ujuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)

"Sekali lagi tidak ada kejadian apapun di Surabaya, waktu kemarin itu terjadi karena ada penurunan bendera merah putih di asrama itu. Nah kemudian ada organisasi masyarakat yang meminta kepolisian untuk melakukan tindakan itu, jadi tidak benar kalau ada pengusiran itu," kata Risma.

Risma menuturkan, hubungan antara Pemkot Surabya dengan para pelajar asal Papua selama ini berjalan baik. Bahkan Pemkot Surabaya kata dia, kerap melibatkan pelajar asal Papua dalam setiap kegiatan.

Untuk itu Risma mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri demi persatuan dan keutuhan dengan tidak memperkeruh suasana yang ada.

"Mari sekali lagi kita jaga, kita akan rugi semua, sayang sekali selama ini sudah kita bangun semuanya dengan susah payah kemudian hancur begitu saja hanya karena emosi kita, saya pikir itu tidak perlu," katanya.

Baca Juga: Mendagri Bakal Panggil Tiga Gubernur Bahas Kerusuhan di Manokwari

Risma kemudian menyampaikan permohonan maaf jika memang dirasa ada kesalahan.

"Saya sekali lagi kalau memang itu ada kesalahan di kami di Surabaya, saya mohon maaf tapi tidak benar kalau kami dengan sengaja mengusir, gak ada itu," Risma menambahkan.

Load More