SuaraJatim.id - Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) Pieter F Rumaseb meyakini tidak ada pengusiran terhadap warga Papua yang ada di Surabaya. Dia memastikan bahwa informasi yang menyebut adanya pengusiran warga Papua adalah hoaks.
"Saat ini saya bersama senior Papua di Surabaya, menyampaikan terkait adik mahasiswa dan warga Papua di Surabaya tentang pengusiran itu informasi hoaks. Kami di Surabaya baik, adik mahasiswa hidup dengan damai," kata Pieter ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya pada Senin (19/8/2019).
Pieter mencontohkan, saat jajaran Polrestabes Surabaya mengamankan 43 mahasiswa Papua, pengamanan tersebut dilakukan dengan baik. Bahkan saat proses pemulangan pun, mahasiswa Papua diantarkan dengan baik.
"Tidak ada perlakuan diskrimatif dari aparat penegak hukum yang dialamatkan kepada mahasiswa Papua. Saat kejadian, bahkan selama dua hari terakhir saya ada di sana (asrama mahasiswa Papua)," tegasnya.
Pieter juga menegaskan, kalau ada pemberitaan (mahasiswa) dipukul atau meninggal itu hoaks.
"Kepolisian bawa ke Polrestabes dengan baik, dipulangkan jam 12 malam juga dalam keadaan baik," ujar Pieter.
Terkait adanya ucapan atau tindakan dari ormas yang mendatangi asrama mahasiswa Papua yang berbau rasisme, Pieter tidak menyangkalnya. Apalagi, ucapan berbau rasis tersebut menurutnya telah beredar di media sosial.
Namun, Pieter beserta mahasiswa Papua, menyerahkan sepenuhnya kepada aparat berwajib, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kalau itu (ucapan berbau rasis) saya serahkan ke penegak hukum," katanya.
Baca Juga: Pasca Asrama Dikepung, Ini Janji Khofifah ke Mahasiswa Papua
Untuk diketahui pada Jumat (17/8/2019) hingga Sabtu (18/8/2019), Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Kota Surabaya dikepung ormas. Pengepungan tersebut dipicu insiden Bendera Merah Putih yang ditemukan di got depan asrama tersebut. Meski begitu, penghuni asrama mengaku tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
Namun, massa dari ormas mendatangi lokasi tersebut dan meneriakan perkataan yang tak pantas terhadap penghuni. Akhirnya, puluhan penghuni yang berada di asrama dibawa ke Kantor Polisi pada Sabtu (18/8/2019).
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Sesalkan Kerusuhan di Jatim, Kapolri: Warga Papua Jangan Terprovokasi
-
Pasca Pengepungan Wisma Mahasiswa Papua, Penghuni: Kami Butuh Tenang Dulu
-
Kecam Rasisme, Mahasiswa Papua di Bandung Gelar Aksi di Gedung Sate
-
Polisi Buru Penyebar Video Sebut Orang Papua Monyet
-
Bantah Rasisme ke Mahasiswa Papua, Polda Jatim: Jangan Terpancing Isu-isu
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital
-
Bayar Tagihan Akhir Bulan? Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Lomba Ayam Terbang di Pesisir Situbondo
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep
-
Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli