Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 20 Agustus 2019 | 16:41 WIB
Spanduk di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. (Suara.com/Dimas).

SuaraJatim.id - Setelah sempat dikepung ormas dan ditangkap aparat kepolisian. Kini muncul pemasangan spanduk penolakan untuk calon tamu bertuliskan 'Siapapun Yang Datang Kami Tolak' di pagar Wisma Mahasiswa Papua Jalan Kalasan Nomor 10 Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/8/2019) pagi.

Suryadi, salah satu pekerja kebersihan mengaku baru mengetahui keberadaan spanduk yang terpampang di bagian pagar asrama siang tadi.

"Kelihatan lah, apa lagi tulisannya pakai warna merah, dan dipasang di pintu gerbang asrama," kata dia.

Namun, ia tak mengetahui secara pasti siapa pihak yang memasang spanduk bernada pengusiran itu. Sebab, Suryadi mengaku spanduk itu sudah ada ketika dirinya baru datang untuk membersihkan jalanan di kawasan Jalan Kalasan.

Baca Juga: Jokowi: Saya Tahu Mace Pace di Papua dan Papua Barat Tersinggung

"Saya datang sekitar jam 9 pagi, spanduk sudah ada, jadi kurang tahu siapa dan jam berapa dipasangnya," katanya.

Sementara, Camat Tambaksari, M. Ridwan mengaku sempat membujuk penghuni Wisma Mahasiswa Papua, karena rencana Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, untuk datang berkunjung. Sayangnya, penghuni Wisma menolak melepas spanduk tersebut, dan tetap menolak tamu yang datang.

Diketahui, penghuni Asrama Papua di Surabaya sempat dikepung ormas lantaran diduga telah melakukan perusakan dan pembuangan bendara Merah Putih ke selokan. Bahkan, aparat kepolisian sempat menangkap sebanyak 43 mahasiswa Papua setelah menyantroni asrama tersebut. Sebelum dilakukan penangkapan, polisi sempat menembakkan gas air mata ke asrama mahasiswa Papua

Namun, setelah sempat dilakukan pemeriksaan, polisi kembali melepas puluhan mahasiswa Papua lantaran dianggap tak terbukti melakukan perusakan bendera.  

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Baca Juga: DPRD Papua Barat Dibakar, Lenis Kagoya: Sama Saja Membakar Rumah Sendiri

Load More