SuaraJatim.id - Kematian AR (16) santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Kabupaten Mojokerto Jawa Timur yang diduga dilakukan santri senior pada Selasa (20/8/2019) memiliki kesan tersendiri bagi Pengurus Ponpes Mambaul Ulum putri, Annisatul Fadilah.
Annisatul mengemukakan AR merupakan anak yatim yang menimba ilmu di ponpes tersebut.
"Orang tuanya sudah meninggal, dia anak yatim. Semua kebutuhannya sehari-hari, pondok yang memenuhi. Bahkan uang saku, saya yang memberinya tiap harinya," " katanya seperti dilansir Jatimnet.com-jaringan Suara.com pada Rabu (21/8/2019).
Dia juga mengemukakan sejak kecil AR tinggal bersama bibinya di Sidoarjo.
Baca Juga: Dugaan Santri Tewas Dianiaya Senior di Mojokerto, Disangkal Pengurus Ponpes
"Dari kecil tinggal bersama bibinya di Sidoarjo, terus kelas satu SD, korban masuk di panti asuhan. Dari inisiatif anaknya sendiri keluar pengin masuk pondok. Akhirnya baru bulan Juli 2019 kemarin ada di sini," ujarnya.
Lebih lanjut, Annisatul mengaku kerap memperhatikan AR sebagai sosok anak yang baik dan tidak memiliki masalah dengan teman-temannya.
“Jadi saya sangat perhatikan sekali, anaknya baik. Memang kalau butuh apa-apa harus dielus-elus dulu, enggak pernah ada masalah dengan teman-temannya," katanya.
Meski begitu, Annisatul meyakini AR meninggal bukan karena dianiaya seniornya. Dia mengaku mendapat laporan dari ustaz sekira pukul 03.00 dini hari. Saat itu, ia mendapat kabar ada santri yang jatuh dan korban langsung dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari. Namun karena keterbatasan alat perawatan dan dokter, AR dirujuk ke RS Sakinah Mojokerto.
"Kemungkinan korban terjatuh dari tangga lantai dua dengan ketinggian 10 meter. Atau mungkin juga mengantuk kecapekan, soalnya korban habis ikut lomba gerak jalan," katanya.
Baca Juga: Santri di Mojokerto Tewas Dianiaya Senior Saat Diberi Hukuman
Untuk diketahui, seorang santri remaja di Mojokerto Jawa Timur diduga tewas akibat penganiayaan yang dilakukan santri senior pada Selasa (20/8/2019). Peristiwa tersebut terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Desa Awang-awang Kecamatan Mojosari.
Meninggalnya santri berinisial AR (16), berawal dari hukuman yang diberikan santri senior lantaran korban bersama seorang santri lainnya keluar lingkungan ponpes tanpa izin. Keduanya kemudian dicari keberadaannya oleh dua santri senior.
Berita Terkait
-
Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
-
Hotma Sitompul Berjuang Lawan Masalah Jantung dan Ginjal Sebelum Meninggal Dunia
-
Menantu Bagikan Potret Hotma Sitompul Sebelum Meninggal Dunia
-
Melayat ke Rumah Duka Hotma Sitompul, Penampilan Baim Wong Tuai Pro Kontra
-
Hotma Sitompul Beragama Apa? Disebut Pernah Menikah Secara Islam, Tapi Anaknya Tak Diakui
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan