SuaraJatim.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan tawaran untuk membangun kereta layang (Skytrain) dari perusahaan kereta api terbesar di China yaitu China Railway Rolling Coorporation (CRRC).
Tawaran tersebut berlangsung saat pertemuannya dengan para investor di Gedung Negara Grahadi, Senin (16/9/2019) malam.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, minat para investor tersebut untuk investasi di wilayah Gerbangkertasusila. Format yang diberikan merupakan kereta layang yang memiliki banyak fungsi.
"Beliau formatnya yang ditawarkan bukan LRT, memang mirip, tapi ini Skytrain, punya banyak fungsi memberikan layanan untuk kontainer disaat tidak lagi menampung penumpang," kata Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi.
Baca Juga: BJ Habibie Wafat, Khofifah: Sosoknya Menginspirasi Generasi Muda Indonesia
Khofifah menjelaskan, Skytrain ini lebih murah dibandingkan moda transportasi kereta lainnya seperti kereta high speed, MRT maupun LRT.
"Yang paling mahal hari ini kan mulai dari high speed, MRT, LRT dan Skytrain. Jadi yang ditawarkan beliau ini Skytrain yang biayanya lebih murah dari yang lain, ini Skytrain generasi ke 6," jelasnya.
Sementara itu, VGM Aerobus, Cui Xi mengatakan bahwa Skytrain yang akan ditawarkan oleh Pemprov Jatim ini merupakan kereta api yang sudah dipakai di berbagai negara. Tak perlu pembebasan lahan untuk membangun Skytrain.
"Jadi kita (Skytrain) enggak di darat. di Eropa Kanada dan Cina sudah dipakai. Jadi ini bagus, tentunya karena kita tak bebaskan lahan. Kalau toh kita berpartisipasi di Jatim akan cepat jadinya. Itu pakai listrik kita juga bisa pakai listrik sendiri," jelas Cui Xi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Cui Xi jika moda transportasi jenis Skytrain adalah transportasi yang paling murah dan efisien.
Baca Juga: Lemparan Batu Sambut Gubernur Enembe dan Khofifah ke Wisma Mahasiswa Papua
"Kalau investasi, dibanding dengan MRT itu hanya sepertiganya. Jadi tahapannya high speed turun turun ke Skytrain yang lebih murah.
Menurut Cui Xi, Skytrain dirasa sangat cocok dengan kondisi lahan yang ada di Jawa Timur. Tidak harus melakukan pembebasan lahan dan bisa diatur dengan kemiringan tertentu untuk pembangunannya.
"Kalau kelayakan saya kira bisa lah. Di Indonesia belum ada, disini untuk bikin pioneer. Dan pasti cocok karena justru Skytrain kalau kita pilih itu lembah-lembah tanjakan bisa dilakukan, kalau kereta api kan lurus, ini bisa atur dengan kemiringan tertentu bisa," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Pemerintah Punya Rencana Bangun Skytrain Rute Sentul-Harjamukti dan Serpong-Lebak Bulus
-
RI Raja Nikel, Tapi Sumber Dayanya Dikuasai Perusahaan China
-
Khofifah Hafal Detail Harga Bawang Merah, Prabowo: Pemimpin Luar Biasa
-
KPU Tetapkan Khofifah-Emil Menang Pilkada Jatim 2024
-
Capaian Tingkat Parmas Dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Provinsi Jatim Tinggi, Jumlah Suara Sah Tembus 20 Juta
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi