Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 21 September 2019 | 19:04 WIB
Barang bukti berupa sajam dan sabuk yang ditampilkan saat rilis di Polrestabes Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. [Istimewa]

Sementara itu, Kepala DP5A Chandra Oratmangun mengatakan puluhan remaja ini memang belum pernah mendapatkan pembinaan yang pernah diberikan oleh wali kota Surabaya beberapa waktu lalu.

"Karena sebetulnya dua minggu lalu mereka sudah dikumpulkan oleh ibu wali kota, sudah diberikan pembinaan. Namun, setelah kami cek ini bukan anak-anak yang kemarin tawuran. Jadi ini baru lagi," ujarnya.

Chandra menambahkan, kebanyakan anak- anak yang terlibat tawuran ini mereka mengalami berbagai permasalahan. Mulai permasalahan keluarga ataupun masalah tentang pendidikan mereka.

"Dari mereka ada beberapa yang ada masalah keluarga lain-lain. Kami akan masuk dari situ. Sehingga bagaimana kualitas keluarga ini menciptakan anak-anak ini. Beberapa juga putus sekolah," imbuhnya.

Baca Juga: Cari Informan Polisi, 6 Pelaku Tawuran Siram Air Keras ke Warga Bukit Duri

Untuk itu, DP5A juga akan menggandeng Dinas Pendidikan untuk melakukan pembinaan untuk bisa menempatkan posisi mereka yang semestinya di usia yang masih muda untuk belajar dengan benar.

"Karena ini anak-anak Surabaya jadi permasalahan kami juga. Sehingga kami mengatur dengan polres bagaimana selanjutnya anak-anak ini. Kami dari dinas pendidikan juga ada untuk pendekatan dengan mereka," katanya.

Kontributor : Arry Saputra

Load More