SuaraJatim.id - Warga Perumahan Kutisari Indah Utara III Surabaya dikagetkan dengan adanya semburan lumpur yang cukup besar, di halaman rumah mess milik PT Classic Prima Karpet. Lumpur itu memiliki bau atau aroma seperti solar.
Rumah yang ditempati oleh Setiawan (59) dan istrinya Lisa (59) ini, Senin (23/9/2019), sekitar pukul 13.00, tiba-tiba saja di halaman bagian rumputnya mengeluarkan lumpur, meski awalnya volumenya tidak seberapa besar. Hal itu dikatakan oleh Setiawan, yang mengakui awalnya melihat ada semburan lumpur dengan volume kecil itu.
"Tadi siang masih keluar lumpur kecil. (Lalu) Saya panggil Pak Waskito dan RT setempat untuk melihat lumpur tersebut," ujar Setiawan.
Setiawan menambahkan, semburan lumpur itu ternyata tak berhenti dan terus keluar. Dibantu oleh Waskito yang merupakan HRD PT Classic Prima Karpet, dia pun mencoba menutup sumber semburan lumpur tersebut.
"Tadi coba ditutup, tapi malah keluar dari lobang lainnya, bahkan lebih besar," imbuhnya.
Sementara itu, Waskito menjelaskan bahwa pihaknya pun melaporkan kejadian ini ke RT. Soal siapa yang kemudian melaporkan ke nomor 112, ia mengaku tidak mengetahui.
"Usaha kami (menutupi sumber semburan) tidak dilanjutkan, takutnya semburan semakin besar," pungkasnya.
Belakangan memang, lumpur yang keluar menjadi cukup banyak, sehingga Waskito pun membuat kolam untuk menampung lumpur tersebut.
Diketahui pula kemudian, ternyata selain lumpur, ada unsur minyak juga di dalam material semburan itu. Hal itu dibuktikan sendiri setelah kontributor Suara.com mencoba memasukkan tangan dan memegang lumpur tersebut, aromanya seperti bau solar.
Baca Juga: Bikin Geger, Semburan Lumpur Muncul di Mes PT Classic Prima Karpet Surabaya
Waskito pun mengatakan jika benar ada unsur minyak yang ikut keluar bersama lumpur itu.
"Tadi sempat saya celupkan tangan, ada aroma minyak. Tapi lumpur yang keluar tidak panas, bahkan bisa dibilang dingin," ujar Waskito.
Ia pun lantas mengaku sempat mendengar cerita, jika di area Kutisari itu dulu banyak penambang minyak kecil-kecilan.
"Dulu di area Kutisari ini sering muncul bubble di got-got semburan lumpur. Bahkan warga itu sering untuk mengambil minyak bahan mentah. Saya juga kurang paham dengan cara apa mereka menyaring lumpur itu," imbuhnya.
Sementara, usaha untuk menutup lobang semburan tersebut diakui Waskito sengaja dihentikan, karena pihaknya takut jika nantinya tekanan lumpur menguat dan malah semakin besar.
"Kalau ada tekanan dan kita buntu, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti meledak," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
Terkini
-
Efek Sri Mulyani Bikin IHSG Anjlok 1,28 Persen, Kadin Jatim: Kepercayaan Investor Harus Dijaga!
-
Khofifah Ingatkan ASN Hati-hati Berucap dan Berinteraksi Digital
-
BRI Perkuat Layanan Digital, Volume Transaksi Merchant Sentuh Rp105,5 Triliun Sepanjang 2025
-
Terkuak Motif Alvi Maulana Mutilasi Pacar Jadi 66 Bagian, Sakit Hati Berujung Aksi Sadis
-
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Maknai Hari Literasi Internasional: Saring Sebelum Sharing