Scroll untuk membaca artikel
Arsito Hidayatullah
Selasa, 24 September 2019 | 01:25 WIB
Rumah warga di Perumahan Kutisari Indah Utara III Surabaya yang tiba-tiba terkena semburan lumpur berbau solar, Senin (23/9/2019). [Suara.com / Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Warga Perumahan Kutisari Indah Utara III Surabaya dikagetkan dengan adanya semburan lumpur yang cukup besar, di halaman rumah mess milik PT Classic Prima Karpet. Lumpur itu memiliki bau atau aroma seperti solar.

Rumah yang ditempati oleh Setiawan (59) dan istrinya Lisa (59) ini, Senin (23/9/2019), sekitar pukul 13.00, tiba-tiba saja di halaman bagian rumputnya mengeluarkan lumpur, meski awalnya volumenya tidak seberapa besar. Hal itu dikatakan oleh Setiawan, yang mengakui awalnya melihat ada semburan lumpur dengan volume kecil itu.

"Tadi siang masih keluar lumpur kecil. (Lalu) Saya panggil Pak Waskito dan RT setempat untuk melihat lumpur tersebut," ujar Setiawan.

Setiawan menambahkan, semburan lumpur itu ternyata tak berhenti dan terus keluar. Dibantu oleh Waskito yang merupakan HRD PT Classic Prima Karpet, dia pun mencoba menutup sumber semburan lumpur tersebut.

Baca Juga: Bikin Geger, Semburan Lumpur Muncul di Mes PT Classic Prima Karpet Surabaya

"Tadi coba ditutup, tapi malah keluar dari lobang lainnya, bahkan lebih besar," imbuhnya.

Sementara itu, Waskito menjelaskan bahwa pihaknya pun melaporkan kejadian ini ke RT. Soal siapa yang kemudian melaporkan ke nomor 112, ia mengaku tidak mengetahui.

"Usaha kami (menutupi sumber semburan) tidak dilanjutkan, takutnya semburan semakin besar," pungkasnya.

Belakangan memang, lumpur yang keluar menjadi cukup banyak, sehingga Waskito pun membuat kolam untuk menampung lumpur tersebut.

Sekumpulan karung berisi lumpur yang tiba-tiba menyembur di halaman rumah warga di Perumahan Kutisari Indah Utara III Surabaya, Senin (23/9/2019). [Suara.com / Dimas Angga]

Diketahui pula kemudian, ternyata selain lumpur, ada unsur minyak juga di dalam material semburan itu. Hal itu dibuktikan sendiri setelah kontributor Suara.com mencoba memasukkan tangan dan memegang lumpur tersebut, aromanya seperti bau solar.

Baca Juga: Pengibaran Bendera Merah Putih di Lumpur Lapindo

Waskito pun mengatakan jika benar ada unsur minyak yang ikut keluar bersama lumpur itu.

"Tadi sempat saya celupkan tangan, ada aroma minyak. Tapi lumpur yang keluar tidak panas, bahkan bisa dibilang dingin," ujar Waskito.

Ia pun lantas mengaku sempat mendengar cerita, jika di area Kutisari itu dulu banyak penambang minyak kecil-kecilan.

"Dulu di area Kutisari ini sering muncul bubble di got-got semburan lumpur. Bahkan warga itu sering untuk mengambil minyak bahan mentah. Saya juga kurang paham dengan cara apa mereka menyaring lumpur itu," imbuhnya.

Sementara, usaha untuk menutup lobang semburan tersebut diakui Waskito sengaja dihentikan, karena pihaknya takut jika nantinya tekanan lumpur menguat dan malah semakin besar.

"Kalau ada tekanan dan kita buntu, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti meledak," ungkapnya.

Waskito pun mengaku sempat membuat kolam untuk menampung lumpur yang keluar. Dan dari kolam tersebut sudah banyak lumpur yang ditempatkan di dalam karung dan dipindahkan.

"Itu sudah banyak karung yang kami pakai, tapi masih keluar (lumpurnya)," pungkasnya.

Hingga saat ini, lumpur masih terus menyembur di halaman rumah nomor 19 tersebut. Bahkan, banyak warga yang mengetahui kabar ini, kemudian turut serta mengambil gambar.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More