Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 24 September 2019 | 11:45 WIB
Demo mahasiswa di Surabaya. (Suara.com/Arry)

SuaraJatim.id - Ratusan massa dari Aliansi Tani Jawa Timur menggelar aksi damai di depan Gedung Kantor DPRD Jawa Timur, Selasa (24/9/2019). Pada 24 September hari ini sendiri merupakan peringatan Hari Tani Nasional.

Aksi ini juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kalangan di antaranya dari GMNI, PMII, PMKRI, GMKI, IPNU dan masih banyak lagi. Mereka juga terlihat membawa atribut bendera dan poster bertuliskan, Tolak RUU Budidaya Pertanian, Kelompok petani meminta keadilan dan kemerdekaan, hingga menyebut DPR 'Dewan Penindasan Rakyat'.

Aparat kepolisian juga telah menyiapkan kawat duri di depan Gedung DPRD Jatim, mereka berjaga di dalam kawat berduri tersebut.

Salah satu perwakilan dari kelompok petani mulai menyuarakan aspirasinya di atas mobil menyampaikan bahwa selama ini petani di Jawa Timur banyak yang kehilangan lahan atas kepentingan korporasi yang merenggut lahan mereka.

Baca Juga: 7 Tuntutan Mahasiswa dan Elemen Dalam Aksi di Gedung DPR RI

"Kami yang ada di Jawa Timur tidak lebih memiliki jauh dari luasan hektaran kita sewa, kita menggarap, kita petani gurun," ujarnya melalui pengeras suara.

Sebagai petani kecil, mereka merasa masih dituntut untuk memberi pangan masyarakat yang termasuk terdiri dari aparat kepolisian, anggota dewan hingga memberi pangan untuk dunia. Namun, keberpihakan terhadap petani kecil sama sekali tidak mereka rasakan.

"Dari hasil inilah kita masih dituntut ujtuk memberi pangan DPR, para aparat para orang orang kota. Kita dituntut 70 persen untuk memberi pangan dunia, namun kawan-kawan, keberpihakan perlindungan untuk petani kecil sama sekali tidak ada," lanjutnya.

Mereka yang menganggap sebagai rakyat kecil butuh diayomi bukan malah di jajah dan merasa tidak dihargai jasanya sebagai petani.

"Kami rakyat kecil pak, yang butuh diayomi pak, bukan malah dijajah seperti ini. Kami seperti binatang yang gak berharga sama sekali," kata perempuan yang menyuarakan aspirasi di atas mobil.

Baca Juga: Bergerak ke DPR, Mahasiswa Jalan Kaki hingga Mengompreng Tronton

Massa pendemo dari Aliansi Tani Jawa Timur yang sedang aksi di depan Gedung Kantor DPRD Jawa Timur tiba-tiba memblokir jalan meminta massa untuk bernyanyi di tengah jalanan. Pantauan di lokasi, ratusan massa mulai mundur dari depan gedung dan mulai berjalan ke tengah-tengah. Mereka kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Buruh Tani.

"Kawan-kawan mari kita nyanyian lagu Indonesia Raya dan lagu Buruh Tani, ini sebagai bentuk dukungan kita terhadap para petani yang tertindas," ucap salah satu massa.

Dengan lantang mereka menyanyikan lagu tersebut secara bersamaan. Poster-poster yang mereka bawa dibentangkan di depan para pengguna jalan yang berada tepat di depannya.

Aparat keamanan langsung mengatur untuk memberi jalan setengah bagi pengguna jalan yang melintas.

Aksi blokir jalan ini juga sempat membuat macet jalanan Indrapura. Namun tak berselang lama, hanya selama 15 menit lebih mereka bernyanyi dan kemudian kembali untuk kembali menyuarakan aspirasi mereka.

Massa ini juga sempat menginjak-injak kawat duri sebagai pembatas mereka dalam berdemo lantaran tak kunjung di sambut anggota dewan di dalam. Dua kendaraan water cannon milik kepolisian telah disiagakan untuk berjaga-jaga apabila massa memaksa masuk.

Beberapa massa juga ada yang memilih duduk di depan mobil water cannon. Massa akan melakukan aksi teatrikal sebagai bentuk perlawanan untuk mendesak anggota dewan keluar.

Kontributor : Arry Saputra

Load More