SuaraJatim.id - Aksi ribuan mahasiswa yang menolak berbagai RUU kontroversial di depan Gedung Kantor DPRD Jawa Timur akhirnya di dengarkan.
Meski sempat berjalan alot, Ketua Sementara DPRD Jatim, Kusnadi akhirnya menemui massa mahasiswa di depan gedung, Rabu (25/9/2019).
Saat bertemu dengan massa, salah satu perwakilan mahasiswa meminta DPRD Jatim untuk mendesak untuk menolak terhadap pengesahan berbagai RUU kontroversial yang bermasalah.
"Buktinya apa sampean pak? Kalau DPRD Jatim kirim surat ke pusat, apa bedanya pesan WhatsApp yang kita kirim," tanyanya salah satu mahasiswa kepada Kusnadi.
Pernyataan mereka pun ditimpali oleh Kusnadi yang mengatakan jika pihaknya sudah bertanggung jawab untuk meneruskan serta mendesak penolakan terhadap RUU yang bermasalah.
"Saya sudah bertanggungjawab untuk meneruskan serta mendesak agar bisa dilakukan,” ujar Kusnadi kepada massa.
Lantaran tak merasa puas dengan apa yang diucapkan Kusnadi, massa akhirnya meminta pernyataan sikap darinya atas nama DPRD Jatim untuk menolak RUU KPK. Massa juga meminta DPRD Jatim untuk membuat jumpa pers terhadap penolakan RUU yang ada.
"Kami butuh jawabannya sekarang pak!, mau mendukung atau menolak?" sahut mahasiswa.
Karena merasa di desak massa, Kusnadi akhirnya menuruti permintaan mahasiswa. Ia kemudian naik ke mobil komando dan mengambil pengeras suara untuk menyatakan sikapnya.
Baca Juga: Korban Demo DPR, Komnas HAM: Kasus Faisal Bisa Dibawa ke Jalur Hukum
"Ini bukan otoritas saya. Apakah saya menolak atau menerima, ini aspirasi masyarakat jatim. Yang kami bisa meneruskan apa yang jadi aspirasi masyarakat. Pada kesempatan ini bisa meneruskan aspirasi," ucapnya.
Desakan terus dilakukan oleh mahasiswa yang menyebut pernyataan Kusnadi dianggap ambigu. Ia akhirnya menyakan sikap penolakan atas RUU KPK. Ia sempat melepas seragam dinasnya menyatakan sikap sebagai Ketua sementara DPRD Jatim.
"Saya tidak pernah mengatakan parpol saya, saya berbicara atas nama ketua sementara DPRD Jatim. Saya bersama kalian, saya sampaikan harapan aspirasi masyarakat jatim. Kita dprd jatim mengikuti aeluruh aspirasi masyarakat jatim. Kalau masyarakat menolak kita akan menolak," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Tag
Berita Terkait
-
Gas Air Mata Kedaluwarsa Dihujani ke Mahasiswa? Ini Kata Polda Metro
-
Gas Air Mata Kedaluarsa Dilempar ke Mahasiswa? Istri Munir: Bisa Jadi Racun
-
Korban Demo DPR Bisa Dirujuk ke 24 RS di Jakarta, Ini Nama-namanya
-
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Blitar Bersihkan "Sampah UU dan RUU"
-
Janji Ditindak, Polda Metro Buru Polisi Pengintimidasi Wartawati Kompas.com
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
PLN Siagakan SPKLU dan Layanan Digital Hadapi Lonjakan Kendaraan Listrik saat Nataru 2025-2026
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan