Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 27 September 2019 | 20:35 WIB
Semburan lumpur yang terjadi di Kutisari Indah Utara Surabaya semakin deras, bahkan aroma gas juga semakin kuat. [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Peristiwa semburan lumpur bercampur minyak dan gas di Perumahan Kutisari Indah Utara III no 19 Kota Surabaya, kekinian semakin membesar.

HRD PT Classic Prima Karpet, Waskito membenarkan semburan yang terjadi di Mess PT Classic Prima Karpet membesar pada Jumat (27/9/2019) sore.

"Semburan saat ini semakin besar, namun tidak sekental pertama keluar. Tidak ada lumpurnya sama sekali," ujarnya.

Selain bertambah encernya cairan yang keluar, aroma gas juga bertambah kuat hingga dikhawatirkan bisa berdampak bagi kesehatan.

Baca Juga: Ahli Geologi ITS Sebut Area Semburan Lumpur di Kutisari Bekas Kilang Minyak

"Semburan yang keluar ini encer, dan aroma gas yang turut serta keluar dengan cairan juga sangat kuat. Saya takutkan kalau beracun atau kurang baik untuk kesehatan manusia," katanya.

Kekinian, pihaknya sudah mengumpulkan hasil semburan tersebut sebanyak 45 drum besar.

"Hari ini ada sekitar 45 drum, tadi sudah dibawa sekitar 24 drum. Dengar-dengar dibawa sama PT Surabaya Abadi Jaya. Cuma enggak tahu buat apa," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Aditya Wasita menjelaskan, semburan kemungkinan akan berhenti dengan sendirinya. Dia memprediksi semburan tersebut akan berhenti paling cepat tujuh hari ke depan.

"Paling enggak tujuh hari, atau paling lama sebulan. Lihat kondisi dan keadaan semburan," katanya.

Baca Juga: Banyak Kandungan Kimia, Semburan Lumpur Minyak di Kutisari Dimonitor

Untuk diketahui, semburan lumpur tersebut keluar di halaman rumah tersebut sejak Senin (23/9/2019) siang.

Load More