SuaraJatim.id - Warga, organisasi keagamaan dan PNS di Kabupaten Blitar salat istisqo atau salat meminta hujan di lapangan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Senin (7/10/2019). Salat itu dilakukan karena Kabupaten Blitar alami kekeringan.
Salat yang diikuti oleh warga, anggota ormas keagamaan, serta ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar tersebut dilaksanakan di salah satu daerah yang paling terdampak oleh kemarau panjang tahun ini, yaitu Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo.
"Seyogyanya kemarau panjang ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua akan apa yang sudah kita perbuat selama ini," ujar khatib salat istisqo tersebut.
Kemarau panjang telah berdampak pada ribuan warga di puluhan desa di sejumlah Kecamatan di Blitar utamanya wilayah Blitar selatan. Dampak dari kekeringan sudah merambah hingga pada kelangkaan ketersediaan air bersih bagi warga.
Dampak serupa dialami warga yang tinggal di wilayah selatan Jawa Timur di sekitar Blitar seperti Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan.
Dampak kemarau panjang itu membuat warga harus membeli seharga Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu per meter kubik. Padahal, kurang dari satu minggu air sebanyak itu akan habis digunakan untuk kebutuhan air di kamar mandi dan WC untuk ukuran sebuah keluarga kecil.
Sri Winarsih, warga Desa Kalitengah, Kecamatan Panggungrejo, mengatakan dirinya harus membeli air bersih untuk mandi seharga Rp 60 ribu per meter kubik. Untuk warga yang tinggal di posisi yang lebih sulit dijangkau kendaraan, lanjutnya, harus membeli air bersih lebih mahal lagi hingga Rp 100 ribu per meter kubik.
"Satu meter kubik air itu harus kita irit pemakaian nya agar bisa dipakai buat satu minggu. Tapi lebih sering gak cukup buat seminggu," ujarnya.
Sri mengatakan kebutuhan air bersih tersebut belum termasuk air buat memasak yang harus dia beli lagi dari air galon isi ulang.
Baca Juga: Tujuh Desa di Kabupaten Pemalang Gelar Salat Minta Hujan
Menurutnya, krisis air bersih dialami warga di desanya sudah sejak awal Juli lalu ketika sumur-sumur dan sumber air bersih mulai mengering.
Sri mengatakan bersyukur jika pemerintah bisa memberikan bantuan air bersih seperti yang ada pada Senin (7/10/2019). Namun, ujarnya, bantuan pemerintah datang belum tentu seminggu sekali dan tiap rumah tangga biasanya hanya kebagian dua hingga empat ember.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Heru Irawan mengatakan kekeringan di Kabupaten Blitar terutama memberikan dampak yang besar bagi warga di 11 desa di 4 kecamatan di Blitar yaitu, Kecamatan Binangun, Kecamatan Wates, Kecamatan Panggungrejo, dan Kecamatan Wonotirto. Heru mengatakan sejak beberapa bulan terakhir pihaknya rutin memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang terdampak kemarau panjang.
"Kita setiap hari dropping dua tanki air bersih yang masing-masing memiliki kapasitas 6.000 liter. Tiap tanki mampu mengantarkan dua kali, jadi total tiap hari BPBD drop air sebanyak 24.000 liter," ujarnya.
Usai pelaksanaan salat istisqo, Bupati Blitar Rijanto mengatakan bahwa dampak kemarau panjang semakin meluas di wilayah Kabupaten Blitar. Riyanto menggarisbawahi isi khotbah khatib shalat istisqo tentang pentingnya menjadikan musibah kekeringan sebagai pengingat untuk mawas diri.
"Ini bisa jadi momentum kita untuk memikirkan kembali pembangunan yang tetap ramah lingkungan. Mungkin saja jika lingkungan tetap terjaga sumber mata air tetap mengalir meski kemarau panjang seperti saat ini," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal Dunia
-
Malam Minggu Gak Bikin Kantong Kering, Ini Link DANA Kaget Buat Pacar Tersayang
-
Ngeri! Longsor 3 Kali Terjadi di Tulungagung, Akses Utama ke Trenggalek Tertutup
-
Cuma Modal Klik! Raih Cuan Rp 235 Ribu dari DANA Kaget, Ini Linknya
-
Keracunan Susu di Surabaya: 6 Siswa SD Dilarikan ke Puskesmas!