Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 11 Oktober 2019 | 14:35 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera berbicara tentang penutupan 51 akun media sosial penyebar hoaks tentang polisi di Surabaya, Rabu (25/9/2019). [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Pasca kejadian penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memperketat keamanan di wilayahnya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan telah menyampaikan ke kapolres jajarannya.

"Kapolda Jatim pada kesempatan penyampaian langsung kepada Kapolres agar peningkatan status ini dilakukan dalam rangka pengamanan VIP maupun VVIP," kata Barung di Mapolda Jatim, Jumat (11/10/2019).

Barung menambahkan, peningkatan status pengamanan tersebut juga dilakukan untuk mendeteksi kegiatan kelompok-kelompok anarkis menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

Baca Juga: Wiranto Jadi Korban Penusukan Teroris, Keluarga Langsung Matikan Televisi

"Status ini juga untuk melakukan deteksi kelompok anarkis jelang tanggal 20 (Oktober). Oleh karena itu Kapolda Jatim menyampaikan ke seluruh jajaran agar peningkatan pengamanan, patroli, dan menyangkut tentang kegiatan kelompok anarkis agar dilakukan pemantauan," tambahnya.

Selain itu, lanjut Barung, Polda Jatim beserta jajarannya akan bekerjasama melakukan penegakan hukum untuk hal-hal yang sekiranya berpotensi mengganggu kamtibmas.

"Intelijen dan reserse akan bekerjasama melakukan penegakan hukum untuk hal-hal yang sekiranya ada atau berpotensi gangguan kamtibmas," ujarnya.

Kontributor : Arry Saputra

Baca Juga: Kasus Wiranto Berimbas ke Ekonomi? Luhut: Orang AS Tiap Bulan Mati Diteror

Load More