SuaraJatim.id - Aparat Kepolisian Resort Tulungagung, Jawa Timur menangkap seorang pesilat berinisial DAS (28) yang diduga terlibat penyerangan terhadap rombongan Banser saat sedang berkonvoi seusai apel kesiapsiagaan Ansor-Banser se-Jatim di Prigi, Trenggalek, Minggu (13/10/2019).
"Ini selang 3-4 hari pasca penyerangan, Reskrim bersama Sat Intel Polres Tulungagung bekerja sama dengan jajaran Polres Trenggalek berhasil menangkap tersangka DAS yang menjadi pelaku pelemparan batu ke rombongan Banser yang saat itu melintas di jalan Desa Talunkulon, Kecamatan Bandung," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia seperti dikutip Antara, Kamis (17/10/2019).
Ia memastikan pelaku pelemparan batu telah mengakibatkan anggota Banser asal Trenggalek bernama Suwardi mengalami luka cukup serius di bagian mata. Ia berharap penindakan terhadap oknum pesilat itu bisa menjadi efek jera bagi semua pihak.
Dia juga mengharapkan tertangkapnya pelaku penyerangan ini bisa meredam aksi balasan dari kubu Banser yang sempat bergejolak.
"Permasalahan-permasalahan ini jangan sampai terulang kembali. Terutama kepada rekan-rekan kita, saudara banser baik dari Tulungagung, Trenggalek, Blitar ataupun Jawa Timur ataupun Indonesia, tidak usah ragu tidak usah bimbang, tidak usah lagi membuat gerakan-gerakan, tetap kita jaga harkat dan martabat bangsa yang sudah baik di mata masyarakat. Biarkan proses hukum yang bekerja," katanya.
Langkah kepolisian menangkap pelaku pelemparan rombongan Banser itu mendapat apresiasi pengurus cabang GP Ansor Tulungagung, Banser Trenggalek dan GP Ansor Trenggalek.
Kendati begitu, perwakilan pengurus ketiga ormas itu menyatakan belum cukup puas, pasalnya selain pelaku pelemparan, ada sekelompok warga yang diduga oknum pesilat yang terlibat melakukan aksi pengeroyokan.
"Kami akan terus mengawal langkah dan proses hukum yang dilakukan rekan-rekan kepolisian. Sebab, informasinya pelaku pengeroyokan terhadap rombongan Banser dan Ansor kemarin lebih dari tiga orang," kata Ketua GP Ansor Kabupaten Tulungagung M Rifai.
Ia memastikan GP Ansor dan Banser telah membentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki aksi sabotase tersebut, dan telah mendata para pelaku yang terlibat untuk diserahkan dan laporkan ke aparat kepolisian.
Ketidakpuasan lebih lugas disampaikan Ketua Satkorcab Banser Kabupaten Trenggalek Fatkhur Rohman yang tegas menyatakan tidak puas dengan penanganan kepolisian yang hanya menangkap satu orang.
Baca Juga: Beri 9 Nasi Tumpeng ke Gereja Katolik, Aksi Banser NU Cilacap Viral
Menurut dia, aksi premanisme dan penghadangan yang dilakukan sekelompok pemuda saat rombongan Banser dan Ansor melintas di jalan raya Desa Talunkulon saat itu ada belasan orang.
"Kalau aksi premanisme semacam ini terus dibiarkan dan tidak ada penindakan tegas, ya hal seperti ini akan terus terulang. Kami berharap polisi menangkap semua yang terlibat dalam aksi pengeroyokan dan penghadangan, tidak hanya yang terlibat melakukan pelemparan," kata Fatkhur Rohman.
Pernyataan serupa disampaikan Ketua GP Ansor Trenggalek Izzudin Zaki yang menyesalkan progres penanganan kasus yang dinilai lambat. Dia berharap polisi segera mengembangkan kasus pengeroyokan dan penghadangan itu sebelum 20 Oktober 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Waka DPRD Jatim Bongkar Jurus Mojokerto Bebaskan Tunggakan BPJS: Daerah Lain Bisa Meniru
-
DPRD Ingatkan Rekrutmen Teroris Kini Makin Rapi dan Senyap, Pengawasan Harus Total
-
Waka BGN Minta SPPG Libatkan Petani Kecil dan UMKM Jadi Pemasok Makan Bergizi Gratis!
-
Banjir Lahar Semeru Hancurkan SDN Supiturang 2 Lumajang, Siswa Kini Numpang Belajar di Sekolah Lain!
-
Dampak Erupsi Semeru: 3 Warga Luka Berat, 204 Hektare Lahan Pertanian Rusak!