SuaraJatim.id - Penemuan sumur kuno di Desa Pepe Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ternyata tak hanya ditemukan di satu titik. Dari penelusuran, sumur kuno lainnya juga ditemukan dalam radius 500 meter dari lokasi penemuan sumur pertama.
Untuk bisa menjangkau sumur kuno kedua itu, harus melewati jalanan sepetak di area tambak ikan. Karena sumur tersebut terletak di tengah-tengah tambak.
Pantauan Kontributor Suara.com di lokasi, sumur tersebut lebih besar diameternya daripada sumur pertama. Sebanyak tujuh bata merah melengkung di sumur tersebut. Sumur kuno juga masih aktif terdapat air di dalamnya. Namun kondisi air berwarna hijau dan keruh.
Salah satu warga yang merupakan penjaga tambak di sekitar lokasi penemuan sumur kedua, Dalan (63) mengaku jika sumur itu sudah ada sejak dahulu kala. Namun warga tak banyak yang memerhatikannya.
"Saya sekedar tahu saja, itu sudah dari dulu sebenarnya. Anak-anaknya yang punya tambak saja tidak tahu kalau di situ ada sumur," ujarnya, Selasa (29/10/2019).
"Sudah lama, tapi saya pikir ya buat apa wong gitu aja kok. Kan nggak ada yang datang untuk ingin tahu. Nggak kayak sampean ini. Jadi nggak ngereken. Kerja di tambak ya kerja saja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dahlan mengatakan sumur tersebut sudah diketahui oleh pemilik tambak hingga turun-temurun. Mereka juga tak menghiraukan adanya sumur kuno itu hingga tambak tersebut di beli oleh pengembang untuk membangun perumahan.
"Sudah lama itu, dulu itu namanya Pak Solikin 70 tahunan, terus ganti namanya Pak To terus di beli Jayaland," jelasnya.
Dahlan juga menyebut jika sumur tersebut memiliki kedalaman hampir tiga meter lebih. Susunan sumur juga terbuat dari batu bata merah berbentuk melengkung dari atas hingga ke bawah.
Baca Juga: Ditemukan! Sumur Peninggalan Kerajaan Pendahulu Majapahit, Masih Berfungsi
"Ya kayak itu tadi, sumurnya lebarnya segitu, dalamnya hampir 3 meter. Sampai dalam ya batu tok, bentuknya kayak batu jaman kerajaan tapi ya nggak tahu pastinya," kata Dahlan.
Untuk diketahui, sumur kuno dan berbagai pecahan tembikar di temukan warga di Desa Pepe Tambak, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur. Sumur dan pecahan tembikar tersebut ditemukan di tengah area tambak yang cukup tersembunyi dan jauh dari pemukiman warga.
Pegiat sejarah dan budaya sekaligus penemu sumur kuno, Agung Handoko mengatakan sumur tersebut ditemukan secara tak sengaja.
“Mulanya ada warga bercerita saat cangkrukan, di wilayahnya ada sumur kuno. Begitu ditelusuri, sumur itu masih ada,” ujarnya seperti diwartakan Beritajatim.com, Senin (28/10/2019).
Agung memperkirakan, temuan sumur kuno itu diduga berasal dari Kerajaan Jenggala, yang mana berarti usianya lebih tua daripada Kerajaan Majapahit.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
Terkini
-
Gubernur Khofifah: Ekonomi Jatim Tumbuh 3,09 Persen Tertinggi se-Jawa, Wujud Upaya Konsisten
-
Akad Massal KPR Subsidi BRI, 1000 MBR Serentak Teken Kredit di 75 Kantor Cabang
-
Eri Cahyadi Pilih Jalur Humanis, Tanggapi Bendera One Piece di Surabaya: Bukan Melarang, Tapi....
-
RUU BUMD Dinilai Bisa Perbaiki Tata Kelola dan Bawa Kemandirian Ekonomi Daerah
-
Jatim Gandeng Australia Tingkatkan Kolaborasi Koperasi-UKM, Supply Chain, serta Ketahanan Pangan