SuaraJatim.id - Salah satu situs peninggalan Kerajaan Majapahit, Candi Brahu yang berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dibersihkan.
Pembersihan tersebut dilakukan karena candi tersebut ditumbuhi rumput liar dan lumut, lantaran musim hujan yang terjadi beberapa bulan belakangan.
Koordinator Lapangan Juru Pelihara (Korlap Jupel) Candi Brahu Marsaid mengatakan pembersihan candi tersebut rutin dilakukan.
"Dalam setahun, bisa tiga sampai empat kali melihat kondisi. Apalagi kalau musim hujan seperti ini, rumput dan lumut cepat tumbuh," ungkapnya seperti dilansir Berita Jatim - jaringan Suara.com, Jumat (26/4/2019).
Baca Juga: Gali Tanah Buat Kolam, Warga Temukan Batuan Diduga Candi Abad 7 Masehi
Untuk membersihkan Candi Brahu, disiapkan tiga orang yang melakukan bersih-bersih dengan waktu dua hari untuk membersihkan candi yang memiliki panjang sekitar 22,5 meter, lebar 18 meter serta berketinggian 20 meter tersebut.
"Memang yang membersihkan situs, orang-orang tertentu yakni mereka yang memang sudah diberikan pengetahuan bagaimana cara membersihkan situs dari batu bata merah. Ini memang sudah menjadi tupoksi kita untuk membersihkan situs Candi Brahu," katanya.
Pembersihan candi bersejarah tersebut dilakukan secara manual yakni, mencabut rumput liar tersebut menggunakan tangan. Akar rumput harus dipastikan ikut tercabut untuk mengantisipasi agar rumput tidak cepat tumbuh lagi.
"Kita juga gunakan sapu lidi, kalau baiknya kita gunakan tangga dan pengamannya menggunakan tali tampar. Memang harus ada yang menjaga dibawah saat ada yang naik, dibutuhkan orang-orang yang memiliki keberanian," tuturnya.
Dikemukakan Marsaid, rumput liar dan lumut banyak tumbuh di puncak candi sehingga juru pelihara harus memiliki keberanian ekstra.
Baca Juga: Teka-teki Tahun Pembuatan Candi Sawentar Belum Terungkap
Selain tinggi, candi memiliki tingkat kemiringan yang membutuhkan ekstra hati-hati saat harus memanjat situs tersebut.
Berita Terkait
-
Ulama Irak Hingga Mesir Bahas Peran Pemerintah di Masa Depan Lewat Pendidikan
-
Vanaprastha Gedong Songo Park: Tempat Healing Singkat di Semarang
-
Duar! Rumah Anggota Polisi di Mojokerto Meledak, Dua Orang Tewas
-
Bandung Bondowoso Itu Siapa? Disinggung Rocky Gerung Saat Bahas Dalang Pagar Laut 30 KM
-
Ciamik! Indahnya Candi Gedong Songo di Lereng Gunung Ungaran
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Pria di Probolinggo Gelap Mata Bacok Tetangga Gegara Cemburu
-
Pulang COD, Warga Pasuruan Dibacok Orang Tak Dikenal
-
Kasus Mutilasi Jombang Mulai Temui Titik Terang, Pelakunya Tertangkap?
-
Hadir dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Cokelat Ndalem Bagikan Kisah Suksesnya
-
Kronologi Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terbakar