Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 07 November 2019 | 14:52 WIB
Polres Sumenep menurunkan ratusan personel untuk diterjunkan ke lokasi TPS yang dirusak massa. [Suara.com/M Madani]

SuaraJatim.id - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar di Kabupaten Sumenep dinodai dengan aksi kericuhan saat pemungutan suara pada Kamis (7/11/2019). Kericuhan tersebut terjadi di Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih.

Akibat kericuhan tersebut, sebagian fasilitas di tempat pemungutan suara rusak diamuk massa. Dalam kericuhan tersebut, massa merusak kotak suara, surat suara, hingga bilik suara.

Dari informasi yang dihimpun Suara.com, massa mengamuk lantaran kecewa terhadap peraturan bupati (perbup) terkait pilkades. Mereka tidak terima karena bakal calon kepala desa yang didukungnya tereliminasi dalam tahap proses penetapan bakal calon pilkades, beberapa waktu lalu.

"Mereka tiba-tiba membuat kekacauan ditengah lokasi pencoblosan sehingga surat suara dan bilik suara berceceran di tanah," kata seorang warga, Mahrus Ali.

Baca Juga: Gelaran Pilkades di Desa Ini Benar-benar Rasa Hajatan

Kericuhan tersebut membuat warga yang ada di lokasi ketakutan, terutama ibu-ibu yang membawa anak-anak. Meski begitu, belum ada penjelasan dari pihak panitia pilkades setempat.

Sedangkan, Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti juga belum bisa menjelaskan kejadian tersebut.

“Sebentar mas, ini masih sibuk,” kata Widiarti.

Hingga berita ini ditulis, Polres Sumenep menurunkan ratusan personel untuk diterjunkan ke lokasi. Untuk sementara waktu pelaksanaan pencoblosan di desa Juruan Laok juga dihentikan.

Sebelum pelaksanaan Pilkades digelar, Dapur dan Kandang Sapi milik ketua panitia Pilkades Mohammad Hartono, nyaris dibakar orang tak dikenal. Upaya pembakaran tersebut terjadi pada Jumat, (11/10/2019) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Baca Juga: Tak Kuat Ikuti Proses Pilkades, Seorang Nenek Dibopong Petugas ke Rumahnya

Kontributor : Muhammad Madani

Load More