Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Sabtu, 16 November 2019 | 12:03 WIB
Ilustrasi hoaks. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Masyarakat di Jombang, Jawa Timur, dihebohkan dengan isu peredaran Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas XI SMA di Jombang yang berisi ajaran berbau radikalisme ala Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Isu tersebut meresahkan masyarakat Jombang.

Isu itu pertama kali disampaikan melalui pemberitaan media online Nesiatimes.com dengan tanggal tayang 15 November 2019. Media tersebut memberi judul "Viral, Ajaran Membunuh Kafir di Buku Agama Islam SMA Jombang".

Terkait itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Frans Barung Mangera mengatakan pemberitaan yang diunggah media online tersebut dipastikan hoaks. Menurutnya, itu berita lama yang kembali diunggah dengan maksud dan tujuan tertentu.

"Saya pastikan itu hoaks. Media itu pasti punya tujuan tertentu dengan menggunggah, berita lama yang kasusnya sudah selesai," ujar Barung pada Suara.com, Sabtu (16/11/2019).

Baca Juga: Terkuak, Bomber Polrestabes Medan Terdoktrin Paham Radikalisme dari Istri

Barung menjelaskan, peredaran buku itu memang ada dan di dalam buku terdapat materi ajaran radikal yang sempat meresahkan para guru agama serta orang tua murid. Tapi kejadian itu pada tahun 2015 lalu.

"Memang ada, tapi itu tahun 2015 dan kasusnya sudah selesai. Waktu itu buku langsung ditarik dari peredaran oleh Pemda setempat saat Bupati Jombang Munjidah Wahab masih menjabat Wakil Bupati," tegasnya.

Dikofirmasi terpisah oleh Suara.com, Kapolres Jombang AKBP Boby Paludin Tambunan mengatakan, akan menelusuri maksud dan tujuan media tersebut mengunggah kembali berita lama yang meresahkan tersebut.

"Ini kejadian 2015 dan sudah tidak ada lagi masalah. Namun kembali diangkat di 2019. 2017 lalu juga pernah diangkat lagi beritanya oleh media. Kita masih telusuri motifnya. Yang jelas pemberitaan itu membuat gaduh dan mencoba memprovokasi," tegas Boby.

Lebih lanjut Boby mengatakan, dirinya akan menelusuri apakah itu benar-benar media atau tidak. Polres Jombang akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk menelusuri media tersebut.

Baca Juga: Ada Masjid BUMN Terpapar Radikalisme, Ketua PBNU Minta Tanya ke Menag

"Kita pasti telusuri medianya. Yang pasti pemberitaan itu hoax dan bikin gaduh," ibuhnya.

Load More