SuaraJatim.id - Masyarakat di Jombang, Jawa Timur, dihebohkan dengan isu peredaran Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas XI SMA di Jombang yang berisi ajaran berbau radikalisme ala Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Isu tersebut meresahkan masyarakat Jombang.
Isu itu pertama kali disampaikan melalui pemberitaan media online Nesiatimes.com dengan tanggal tayang 15 November 2019. Media tersebut memberi judul "Viral, Ajaran Membunuh Kafir di Buku Agama Islam SMA Jombang".
Terkait itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Frans Barung Mangera mengatakan pemberitaan yang diunggah media online tersebut dipastikan hoaks. Menurutnya, itu berita lama yang kembali diunggah dengan maksud dan tujuan tertentu.
"Saya pastikan itu hoaks. Media itu pasti punya tujuan tertentu dengan menggunggah, berita lama yang kasusnya sudah selesai," ujar Barung pada Suara.com, Sabtu (16/11/2019).
Baca Juga: Terkuak, Bomber Polrestabes Medan Terdoktrin Paham Radikalisme dari Istri
Barung menjelaskan, peredaran buku itu memang ada dan di dalam buku terdapat materi ajaran radikal yang sempat meresahkan para guru agama serta orang tua murid. Tapi kejadian itu pada tahun 2015 lalu.
"Memang ada, tapi itu tahun 2015 dan kasusnya sudah selesai. Waktu itu buku langsung ditarik dari peredaran oleh Pemda setempat saat Bupati Jombang Munjidah Wahab masih menjabat Wakil Bupati," tegasnya.
Dikofirmasi terpisah oleh Suara.com, Kapolres Jombang AKBP Boby Paludin Tambunan mengatakan, akan menelusuri maksud dan tujuan media tersebut mengunggah kembali berita lama yang meresahkan tersebut.
"Ini kejadian 2015 dan sudah tidak ada lagi masalah. Namun kembali diangkat di 2019. 2017 lalu juga pernah diangkat lagi beritanya oleh media. Kita masih telusuri motifnya. Yang jelas pemberitaan itu membuat gaduh dan mencoba memprovokasi," tegas Boby.
Lebih lanjut Boby mengatakan, dirinya akan menelusuri apakah itu benar-benar media atau tidak. Polres Jombang akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk menelusuri media tersebut.
Baca Juga: Ada Masjid BUMN Terpapar Radikalisme, Ketua PBNU Minta Tanya ke Menag
"Kita pasti telusuri medianya. Yang pasti pemberitaan itu hoax dan bikin gaduh," ibuhnya.
Dengan beredarnya berita hoax tersebut, Boby menghimbau masyarakat tidak mudah terpancing dan terprovokasi.
"Untuk itu saya himbau, masyarakat jangan mudah terpancing oleh berita-berita bohong. Percayakan pada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," pungkasnya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Dear Warga Jombang! Mudik Gratis Lebaran 2025 Dishub Dibuka, Ini Cara Dapat Tiket Mudik dan Balik
-
Mudik Gratis Lebaran 2025 ke Jombang: Rute, Jadwal, & Cara Daftar
-
Misteri di Balik Pembunuhan Mengerikan di Jombang, Kepala Korban Ditemukan Terpisah
-
Bencana Tanah Longsor di Jombang
-
Kartika Coffee, Suguhkan Kedamaian di Tengah Hiruk Pikuk Kota Jombang
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas